Konflik Rusia Vs Ukraina
Putin: AS Tak Memihak Rusia dan Kami Ingin Ukraina Jadi Negara Bersahabat
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Presiden AS Donald Trump tidak memihak Rusia. Putin juga ingin Ukraina jadi negara bersahabat bagi Rusia.
Pada saat yang sama, Putin mencatat keputusan untuk mengurangi anggaran pertahanan di Tiongkok adalah masalah Republik Rakyat Tiongkok.
“Saya tidak bisa mengomentari bagaimana Republik Rakyat Tiongkok akan bereaksi terhadap hal ini,” jelas presiden.
Putin juga mengatakan bahwa ada berbagai pendekatan dari pihak Amerika mengenai senjata ofensif strategis dan isu-isu lain yang sangat serius.
Negara Eropa Boleh Ikut Negosiasi Rusia-Ukraina
Dalam pernyataannya, Putin mengatakan negara-negara Eropa mungkin dapat berpartisipasi dalam negosiasi mengenai upaya mengakhiri perang Ukraina, namun Putin menilai mereka menolak berkomunikasi dengan Rusia.
"Saya tidak melihat ada yang salah dengan partisipasi Eropa dalam negosiasi mengenai Ukraina, tetapi pihak Eropa sendiri menolak untuk berkomunikasi dengan kami," kata Putin, seperti diberitakan Anadolu Agency.
Menurutnya, para pemimpin negara-negara Eropa saat ini berkomitmen pada “rezim Kyiv” dan sekarang tidak dapat “menjauh” dari posisi ini tanpa kehilangan muka.
Ia juga menjawab kekhawatiran Eropa setelah mereka menggelar rapat darurat ketika perwakilan Rusia dan AS bertemu di Arab Saudi.
Menurutnya, Rusia-AS tidak mengundang Eropa karena Rusia dan AS membahas hubungan bilateral kedua negara serta pendekatan terkait perang Ukraina.
Pada Senin (24/2/2025), Donald Trump mengatakan ia yakin perang di Ukraina akan segera berakhir, mungkin dalam beberapa minggu.
Ia menekankan kepada para pemimpin G7 sepakat tentang perlunya mengakhiri perang di Ukraina, dan mencatat pasukan Eropa dapat pergi ke Ukraina sebagai pasukan penjaga perdamaian.
Trump menjelaskan dengan mengatakan ia sedang mengadakan diskusi serius dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mencapai kesepakatan.
"Kami membantu Ukraina sebagaimana belum pernah ada yang membantunya sebelumnya," kata Donald Trump.
Sebelumnya pada 12 Februari lalu, Donald Trump menelepon Putin setelah ia menyatakan usulannya agar AS menengahi perundingan untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.