Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Demi Redam Amarah Netanyahu, Hamas Selidiki Kesalahan Penyerahan Jenazah Sandera Israel

Hamas siap menyelidiki kesalahan penyerahan jenazah sandera Israel, setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberi ancaman.

Penulis: Whiesa Daniswara
Telegram Quds News Network
PEMBEBASAN JENAZAH SANDERA - Kelompok perlawanan Palestina di Gaza pada Kamis (20/2/2025) pagi menyerahkan jenazah empat tawanan Israel kepada Palang Merah Internasional sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tawanan di bawah tahap pertama perjanjian gencatan senjata. Hamas mengatakan akan segera menyelidiki kesalahan penyerahan jenazah sandera Israel setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memberikan ancaman karena kelompok perlawanan Palestina itu gagal melepaskan jenazah sandera Shiri Bibas. 

Meskipun ada kemarahan atas Shiri Bibas, tidak ada indikasi bahwa Israel tidak akan mengambil bagian dalam pembicaraan mengenai fase kedua kesepakatan gencatan senjata.

Militer Sebut Anak-Anak Bibas Dibunuh secara Keji

Militer Israel menuduh Hamas telah membunuh dua anak laki-laki Bibas dengan "darah dingin" dan dengan "tangan kosong".

"Ariel dan Kfir Bibas dibunuh oleh teroris dengan darah dingin."

"Mereka tidak menembak dua anak laki-laki itu - mereka membunuh mereka dengan tangan kosong."

"Setelah itu, mereka melakukan tindakan mengerikan untuk menutupi kekejaman ini," kata juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, dikutip dari AFP.

Secara terpisah, keluarga Bibas menuduh Benjamin Netanyahu gagal melindungi orang-orang yang mereka cintai selama serangan Hamas pada tahun 2023 dan gagal membawa mereka pulang.

Komentar keluarga tersebut merupakan yang pertama sejak Israel mengumumkan bahwa jenazah yang diterima dari Hamas pada hari Kamis bukanlah jenazah Shiri Bibas seperti yang diklaim oleh kelompok militan Palestina tersebut.

Halaman tersebut mengonfirmasi bahwa tiga jenazah lainnya yang diserahkan adalah jenazah aktivis perdamaian veteran Oded Lifshitz dan dua putra Shiri, Kfir dan Ariel.

Kakak ipar Shiri, Ofri Bibas, menuduh bahwa otoritas Israel, khususnya Netanyahu, telah gagal melindungi para sandera dan telah menelantarkan mereka.

Baca juga: Jawab Tuduhan Israel Soal Pemalsuan Jenazah Sandera Shiri Bibas, Hamas: Jasad Hancur dan Tercampur

"Adalah tanggung jawab dan kewajiban Israel untuk membawa mereka kembali hidup-hidup," katanya dalam sebuah pernyataan yang dirilis atas nama keluarga melalui kelompok kampanye Israel, Forum Sandera dan Keluarga Hilang.

"Tidak ada pengampunan bagi mereka yang menelantarkan mereka pada tanggal 7 Oktober, dan tidak ada pengampunan bagi mereka yang menelantarkan mereka dalam penahanan."

"Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, kami tidak menerima permintaan maaf dari Anda di saat yang menyakitkan ini,” katanya.

Ofri Bibas pun memohon kepada Presiden AS Donald Trump untuk membantu Israel dan keluarganya menyelesaikan misi penting ini. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved