Konflik Rusia Vs Ukraina
Zelensky: Ukraina Mungkin Tidak Bertahan Lama jika AS Tarik Bantuan
Presiden Ukraina Voloymyr Zelensky memberikan peringatan terkait masa depan Ukraina apabila AS menarik bantuan dari Kyiv.
Di sisi lain, Rusia juga mendapatkan dukungan dari Korea Utara.
Laporan mengungkapkan bantuan dari Korea Utara cukup banyak yang dikirimkan untuk Rusia.
Mulai dari pengiriman tentara Korea Utara hingga amunisi.
Bukan Pertama Kali AS Hentikan Bantuan untuk Ukraina
Ukraina telah merasakan dampak dari penghentian bantuan AS sebelumnya.
Kelompok garis keras Republik yang dipengaruhi Trump menunda selama berbulan-bulan rancangan undang-undang yang akhirnya disahkan pada April 2024, membuka jalan bagi pendanaan lebih dari 60 miliar USD yang sangat dibutuhkan Ukraina.
Selama penundaan tersebut, Ukraina kehilangan beberapa benteng strategis di wilayah tenggara Donbas, mengakibatkan ribuan korban jiwa.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh seorang perwira militer Ukraina, Bohgan yang dikerahkan di Donbas saat bantuan dihentikan.
Bohgan mengaku saat itu mereka sangat kekurangan amunisi.
"Itu buruk, kami hanya bisa menembakkan lima peluru per hari, sementara Rusia bisa menembakkan ratusan peluru ke arah kami tanpa menghitungnya," ujarnya.
Di tengah ketidakpastian dukungan militer AS, muncul rencana AS untuk mengambil alih 50 persen kepemilikan atas mineral strategis Ukraina.
Termasuk titanium, uranium, litium, dan jenis tanah jarang yang menjadi bahan baku penting bagi industri global.
Namun Zelenskyy menolak proposal pertama Trump yang menginginkan kontrol atas cadangan mineral penting Ukraina sebagai cara untuk "membayar kembali" biaya perang yang telah dikeluarkan AS.
Ia menegaskan bahwa Ukraina hanya bersedia melanjutkan perjanjian jika terdapat jaminan keamanan yang kuat bagi negaranya.
(Tribunnews.com/Farrah)
Artikel Lain Terkait Zelensky dan Konflik Rusia vs Ukraina
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.