Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Zelensky: Ukraina Mungkin Tidak Bertahan Lama jika AS Tarik Bantuan

Presiden Ukraina Voloymyr Zelensky memberikan peringatan terkait masa depan Ukraina apabila AS menarik bantuan dari Kyiv.

Tangkapan layar YouTube NBC News
PRESIDEN ZELENSKY - Tangkapan layar YouTube NBC News yang diambil pada Selasa (18/2/2025) menunjukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbincang tentang perspektifnya tentang perundingan damai antara Ukraina dan Rusia pada 16 Februari 2025. Presiden Ukraina Voloymyr Zelensky memberikan peringatan terkait masa depan Ukraina apabila AS menarik bantuan dari Kyiv. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina Voloymyr Zelensky memberikan peringatan terkait masa depan Ukraina apabila AS menarik bantuan dari Kyiv.

"Kita memiliki peluang yang kecil untuk bertahan hidup tanpa dukungan Amerika Serikat," ujar Zelensky dalam wawancara di program berita NBC Meet the Press, menjelang pertemuan puncak darurat di Paris mengenai tanggapan Eropa terhadap pengecualian dari perundingan damai AS-Rusia.

Tanggapan Zelensky ini menyusul rencana yang diungkapkan Presiden AS Donald Trump pada bulan Desember 2024.

Trump mengatakan bawah AS mungkin saja mengurangi bantuan militer ke Ukraina.

Hal ini semakin memperburuk hubungan kedua negara setelah Zelensky menolak usulan perjanjian AS terkait akses mineral tanah jarang Ukraina sebagai imbalan atas bantuan militer yang telah diberikan Washington selama ini.

Tekanan terhadap Eropa untuk Mengisi Kekosongan Bantuan

Dengan ketidakpastian dukungan AS, Eropa menghadapi tekanan besar untuk mengisi kesenjangan tersebut.

Dalam Konferensi Keamanan Munich pada 14-16 Februari, Zelenskyy mengangkat isu perlunya Eropa membangun kekuatan militernya sendiri demi mempertahankan Ukraina.

"Mari kita bersikap jujur. Kita tidak dapat mengesampingkan kemungkinan bahwa Amerika akan berkata, 'tidak' kepada Eropa terkait isu yang mengancamnya," kata Zelenskyy, dikutip dari Al Jazeera.

Tak yakin dengan pernyataan Zelensky, mantan wakil kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, Letnan Jenderal Ihor Romanenko mengatakan bahwa bantuan dari Eropa tidak cukup untuk menggantikan peran Amerika.

“Eropa tidak mungkin bisa menggantikan bantuan Amerika,” katanya.

Dengan tidak adanya bantuan dari AS, ia memprediksi bahwa Ukraina hanya dapat bertahan 6 bulan.

Baca juga: Sindir Rusia-AS, Zelensky: Perundingan Tanpa Ukraina Tak Berguna dan Tidak Sah

“Kami akan bertahan selama enam bulan," jelasnya.

Tantangan Eropa dalam Meningkatkan Dukungan

Meskipun Eropa dapat mencapai kesepakatan untuk meningkatkan bantuan militer ke Ukraina, negara-negara anggota menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan produksi senjata dan amunisi. 

Pasalnya, Rusia saat ini memiliki industri pertahanan dalam memproduksi senjata yang sangata jauh melampaui NATO.

Oleh karena itu, untuk saat ini yang terpenting adalah perlunya Uni Eropa memperkuat industri pertahanannya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved