Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Ditarik dari Lebanon Selatan, Tentara Israel Bersikeras Berada di 5 Titik Strategis Dekat Perbatasan

Israel telah mengumumkan bahwa mereka akan menempatkan pasukan di lima titik strategis di dekat perbatasan dengan Lebanon.

Penulis: Nuryanti
Editor: Febri Prasetyo
Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English
PASUKAN ISRAEL - Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English pada Selasa (18/2/2025) menunjukkan pasukan Israel berada di pos di Lebanon Selatan pada 15 Februari 2025. Juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Nadav Shoshani pada hari Senin (17/2/2025) mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menarik pasukan dari 5 pos di Lebanon Selatan. 

TRIBUNNEWS.COM - Tentara Israel telah ditarik dari desa-desa di Lebanon selatan, tetapi masih berada di lima posisi.

Adapun batas waktu penarikan pasukan yang tertunda berakhir pada Selasa (18/2/2025), berdasarkan kesepakatan gencatan senjata dengan Hizbullah.

Gencatan senjata antara Israel dan kelompok militan yang didukung Iran itu telah berlaku sejak 27 November 2024, setelah lebih dari setahun permusuhan, termasuk dua bulan perang habis-habisan saat Israel melancarkan operasi darat.

Israel telah mengumumkan beberapa jam sebelum batas waktu penarikan pasukan bahwa mereka akan menempatkan pasukan di "lima titik strategis" di dekat perbatasan.

Pada hari Selasa, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengonfirmasi pengerahan pasukan dan bersumpah untuk mengambil tindakan terhadap setiap "pelanggaran" oleh Hizbullah.

Seorang sumber keamanan Lebanon sebelumnya mengatakan kepada AFP bahwa "tentara Israel telah ditarik dari semua desa perbatasan kecuali lima titik."

Diberitakan Al Arabiya, tentara Lebanon mengumumkan telah dikerahkan di desa-desa perbatasan selatan dan daerah-daerah tempat pasukan Israel telah ditarik.

Benteng-benteng Hizbullah di Lebanon selatan dan timur serta Beirut mengalami kerusakan berat selama permusuhan lintas perbatasan.

Kata PBB soal Penundaan Penarikan Pasukan

Utusan PBB untuk Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian pada hari Selasa memperingatkan penundaan penarikan pasukan Israel dari negara itu melanggar resolusi PBB yang mengakhiri perang Hizbullah-Israel tahun 2006 dan menjadi dasar bagi gencatan senjata baru-baru ini.

"Hari ini menandai berakhirnya periode yang ditetapkan untuk penarikan Pasukan Pertahanan Israel dan pengerahan Angkatan Bersenjata Lebanon secara paralel ke posisi-posisi di Lebanon selatan," kata pernyataan bersama tersebut, dikutip dari Arab News.

Baca juga: Sekjen Hizbullah, Sheikh Naim Qassem: Israel Harus Menarik Diri Sepenuhnya pada Tanggal 18 Februari

"Penundaan lain dalam proses ini bukanlah apa yang kami harapkan akan terjadi, terlebih karena hal ini terus melanggar Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa 1701 (2006)" tambahnya.

Pasukan Israel mundur dari semua kecuali lima titik di Lebanon selatan pada hari Selasa, yang memungkinkan penduduk yang mengungsi untuk kembali ke desa-desa perbatasan yang sebagian besar hancur dalam lebih dari setahun permusuhan.

"Seluruh desa telah hancur menjadi puing-puing. Ini adalah zona bencana," kata Alaa Al-Zein, yang kembali ke Kfar Kila setelah batas waktu penarikan pasukan yang tertunda berakhir Selasa pagi berdasarkan kesepakatan gencatan senjata Israel-Hizbullah.

Karena tidak dapat mencapai Kfar Kila dengan mobil karena puing-puing dan pembatasan tentara, penduduk memarkir mobil di pintu masuk desa dan kembali dengan berjalan kaki.

Banyak yang kembali ke rumah, lahan pertanian, dan bisnis yang hancur atau rusak parah, setelah lebih dari setahun bentrokan yang mencakup perang habis-habisan selama dua bulan dan berakhir dengan gencatan senjata pada 27 November.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan