Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ukraina Minta Trump Cairkan Aset Rusia Senilai Rp5.059 T, Bakal Dipakai untuk Borong Senjata AS

Ukraina melobi presiden Donald Trump, agar Kiev diberikan izin menggunakan aset Rusia senilai 300 miliar dolar untuk memborong senjata buatan AS

Kantor Presiden Ukraina
PRESIDEN UKRAINA - Foto ini diambil pada Kamis (13/2/2025) dari publikasi resmi Presiden Ukraina pada Rabu (12/2/2025), memperlihatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melalui telepon. Zelensky berusaha melobi presiden Trump, agar Kiev diberikan izin menggunakan aset Rusia senilai 300 miliar dolar untuk memborong senjata buatan AS 

TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Ukraina melobi presiden terpilih AS Donald Trump, agar Kiev diberikan izin menggunakan aset Rusia senilai 300 miliar dolar atau sekitar Rp 5.059 triliun yang saat ini tengah dibekukan.

Kabar ini terungkap setelah pejabat Eropa membocorkan upaya Ukraina yang tengah melobi pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk mengizinkan mereka menggunakan aset Rusia yang dibekukan.

Aset tersebut kabarnya akan digunakan Ukraina untuk memborong sejumlah senjata tempur canggih buatan AS.

Ide untuk menyita aset Rusia dan menggunakannya untuk membeli senjata AS sebelumnya telah dibahas dalam berbagai pertemuan antara Ukraina, dengan tim Trump dalam beberapa minggu terakhir.

Sejauh ini Gedung Putih belum menanggapi permintaan komentar terkait laporan ini.

Namun mengutip laporan salah satu sumber kepercayaan Bloomberg, presiden Trump tidak memberikan indikasi untuk mendukung gagasan pemerintah Ukraina. 

Total Aset Rusia yang Dibekukan

Sejak Rusia melancarkan agresi ke Ukraina tepatnya pada 2022 silam, Amerika dan para sekutunya sepakat untuk membekukan aset-aset milik Bank Sentral Rusia total senilai 300 miliar dolar.

Adapun sebagian besar aset Rusia dengan nilai 213 miliar disimpan di clearinghouse Euroclear yang berkantor pusat di Brussels, Belgia.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen kemudian menyarankan agar menggunakan keuntungan ini untuk membeli senjata bagi Kiev serta membiayai rekonstruksi Ukraina

Beberapa orang di Kyiv, juga telah mendesak pencairan dana ini, menginginkan G7 untuk mencairkan seluruh dana beku milik Rusia.

Baca juga: Trump-Putin Bahas Perdamaian Rusia-Ukraina, Eropa Tuntut Peran dalam Pembicaraan

Akan Tetapi presiden bank tersebut, Christine Lagarde, memperingatkan bahwa langkah tersebut berisiko melanggar tatanan internasional.

Kekhawatiran serupa turut diungkapkan Jerman, Luksemburg, dan Belgia, tempat sebagian besar aset disimpan melalui Euroclear.

Mereka khawatir dengan gagasan yang diajukan Ukraina, karena penggunaan aset Rusia yang disita akan memicu dampak negartif terhadap stabilitas keuangan serta risiko hukum dan risiko lainnya. 

Rusia Ancam Pembalasan Penuh

Merespon rencana pencairan aset Rusia yang dibekukan untuk Ukraina, pemerintah Moskow di bawah kepemimpinan Vladimir Putin mengancam akan melakukan"pembalasan penuh".

Baca juga: Putin Ancam akan Menyerang Negara-negara Pemasok Senjata Ukraina yang Digunakan untuk Mengebom Rusia

Pembalasan ini dilakukan bila UE dan AS nekat menggunakan pendapatan dari aset Rusia yang dibekukan untuk membantu Ukraina.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved