Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Mulai Tarik Mundur Pasukannya dari Koridor Utama Gaza, Gencatan Senjata Diperpanjang?

Seorang pejabat Israel mengatakan pihaknya mulai menarik pasukannya dari koridor utama Gaza pada Minggu (9/2/2025).

Instagram @idf
TENTARA ISRAEL - Foto ini diambil pada Minggu (9/2/2025) dari publikasi resmi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada 1 Desember 2024, memperlihatkan tentara Israel beroperasi di lokasi yang tidak dipublikasikan di Jalur Gaza. Israel mulai menarik pasukannya dari koridor utama Gaza, Koridor Netzarim, wilayah yang membelah Gaza utara dari selatan pada Minggu (9/2/2025). 

Ohad Ben Ami dan Eli Sharabi, yang disandera dari Kibbutz Be'eri selama serangan yang dipimpin Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023, dan Or Levy, yang diculik hari itu dari festival musik Nova, dibawa ke podium Hamas oleh orang-orang bersenjata.

Ketiga pria itu tampak kurus, lemah dan pucat, dalam kondisi yang lebih buruk daripada 18 sandera lainnya yang telah dibebaskan.

"Dia tampak seperti tengkorak, sungguh mengerikan melihatnya," kata ibu mertua Ohad Ben Ami, Michal Cohen, kepada Channel 13 News.

Dikutip dari Reuters, Hamas kembali memamerkan para pejuangnya selama pembebasan para sandera dengan mengerahkan puluhan militannya di Gaza tengah.

Para sandera kemudian dibawa dengan mobil Komite Palang Merah Internasional (ICRC) ke pasukan Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pemandangan para sandera yang lemah itu mengejutkan dan akan ditangani.

Sementara itu, Presiden Israel Isaac Herzog menggambarkan upacara pembebasan itu sebagai sesuatu yang sinis dan kejam.

"Inilah gambaran kejahatan terhadap kemanusiaan," katanya.

Forum Keluarga Sandera mengatakan gambar para sandera mengingatkan pada gambar para penyintas kamp konsentrasi Nazi selama Holocaust.

Baca juga: Sesuai Perjanjian Gencatan Senjata, Israel akan Mundur dari Poros Netzarim Hari Ini

"Kita harus mengeluarkan semua sandera dari neraka," katanya.

Di sisi lain, Israel membebaskan 183 tahanan Palestina, beberapa di antaranya dihukum karena terlibat dalam serangan yang menewaskan puluhan orang, serta 111 orang yang ditahan di Gaza selama perang.

Kerumunan massa yang bersorak menyambut bus-bus saat mereka tiba di Gaza, memeluk para tahanan yang dibebaskan, beberapa dari mereka menangis kegirangan dan merobek gelang yang diberikan penjara dari pergelangan tangan mereka.

Layanan medis Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan enam dari 42 tahanan yang dibebaskan di Tepi Barat dalam kondisi kesehatan yang buruk dan dibawa ke rumah sakit.

Beberapa tahanan mengeluhkan perlakuan buruk.

"Pendudukan telah mempermalukan kami selama lebih dari setahun," kata seorang tahanan bernama Eyad Abu Shkaidem. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved