Konflik Palestina Vs Israel
Pemukim Israel Bakar Masjid, IDF Ledakkan 20 Rumah di Tepi Barat, Gemuruh Terdengar di Seluruh Jenin
Para pemukim Israel dilaporkan membakar dan menghancurkan sebuah masjid di barat laut Kota Jericho, Tepi Barat, sedangkan IDF menghancurkan 20 rumah.
Banyak warga Palestina di kamp pengungsian Jenin diusir Israel. Bahkan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dilaporkan menembaki siapa pun yang bergerak.
Data Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan sudah ada 12 orang yang tewas dan 40 lainnya terluka sejak serangan Israel pada 21 Januari lalu.
Menurut Palestine Chronicle, IDF dalam mengusir warga Palestina di Jenin menggunakan cara yang mirip dengan cara di Gaza.
"Israel tidak meminta mereka meninggalkan rumah mereka, tetapi mengancam mereka dengan kekerasan jika mereka tetap tinggal di sana," kata media itu.
Israel menyebut akan menghancurkan kamp pengungsian. Di samping itu, Israel memutus semua persediaan penting agar pengungsi Palestina terpaksa pergi.
Saksi mata mengatakan tentara Israel melemparkan granat ke arah warga sipil di rumah-rumah meski di dalamnya tidak ada pria bersenjata.
Baca juga: Pasukan Israel Menghancurkan 100 Bangunan di Jenin, Invasi Israel di Tepi Barat Sedang Berlangsung
Seorang pengungsi, Ahmed Al Hawashin, dan anggota keluarganya yang berjumlah sembilan orang di kamp pengungsian setelah diancam tentara Israel.
Ahmed dan keluarganya mengemasi barang-barang penting dan meninggalkan rumah. Mereka berjalan di sepanjang koridor yang dibuat oleh tentara Israel.
"Kami meninggalkan area itu untuk pergi ke bundaran Al Awda, dan ada tentara yang membagi kami menjadi kelompok-kelompok yang terdiri atas lima orang."
"Lalu, mereka menggeledah kami dan memeriksa kami dengan kamera otomatis yang berada beberapa meter jauhnya, sementara drone terbang di atas kami sepanjang waktu," kata Ahmed kepada Palestine Chronicle.
Dia mengatakan setiap orang yang dicurigai tentara Israel akan ditangkap, ditelanjangi, diikat, dan ditutup matanya. Selain itu, dia mengatakan Jenin kini menjadi seperti Gaza.
"Kami berjalan kaki sepanjang lebih dari satu kilometer, di antara kami ada wanita, anak-anak, dan lansia."
"Itu pemandangan yang kejam, dan kami merasa seperti di Gaza. Lalu, kami berpencar ke rumah-rumah kerabat dan kawan di luar kamp pengungsian."
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.