Trump: AS akan Buat Iron Dome yang Lebih Canggih daripada Israel, Bisa Tangkis Rudal Balistik
Donald Trump memerintahkan AS untuk kembangkan Iron Dome yang lebih canggih daripada Iron Dome milik Israel dan akan disebar di wilayah AS.
Lawan AS, seperti China dan Rusia, telah mengembangkan senjata hipersonik dalam beberapa tahun terakhir, dan AS berusaha untuk menghadapi hal ini dengan sistem pertahanan udara yang lebih canggih.
Iron Dome
Iron Dome adalah nama sistem pertahanan udara yang dikembangkan dan digunakan oleh Israel untuk mendeteksi, mencegat, dan menghancurkan roket dan proyektil lainnya.
Sistem ini diterapkan pada tahun 2011, bekerja sepanjang waktu dan dalam segala keadaan, dan dapat mendeteksi ancaman pada jarak lebih dari 60 kilometer.
Setelah sistem mendeteksi ancaman, sistem akan meluncurkan rudal untuk mencegahnya mencapai target.
Perusahaan Rafael Advanced Defense Systems dan Israel Aerospace Industries, yang mengembangkan Iron Dome, mengatakan tingkat keberhasilannya mencapai 90 persen.
Amerika Serikat memberi Israel lebih dari $2 miliar untuk membantu membangun dan memelihara Iron Dome, sepetri diberitakan SkyNews.
Namun, sistem pertahanan udara Iron Dome milik Israel beberapa kali berhasil ditembus oleh serangan roket dari Iran, Hamas, Hizbullah, hingga Houthi.
Saat ini, Amerika Serikat memiliki dua baterai Iron Dome, yang dibeli dari Israel pada tahun 2019, yang berfungsi sebagai pertahanan udara jarak pendek bagi pasukan AS.
Angkatan Darat AS telah menguji sistem ini, tetapi integrasinya ke dalam sistem pertahanan Amerika yang lebih luas agak terbatas karena tantangan kompatibilitas dengan sistem yang ada.
Iron Dome di AS terutama ditujukan untuk penggunaan eksperimental, sementara AS terus mengembangkan sistem pertahanan udaranya sendiri.
Setelah pecahnya pertempuran dengan Hamas dan Hizbullah, AS mengirim dua baterai Iron Dome kembali ke Israel pada 24 Oktober 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.