Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Trump Kobarkan Lagi Perang Dagang, Harga Rumah dan Furnitur di AS Siap Melonjak Drastis
Trump berlakukan tarif baru kayu dan furnitur impor, berpotensi picu lonjakan harga rumah, perabot, serta tekan industri konsumen AS
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali sulut perang dagang lewat kenaikan tarif baru yang signifikan terhadap kayu dan berbagai produk turunannya.
Dalam pernyataan resminya, Trump menegaskan Amerika Serikat per 14 Oktober 2025 akan mengenakan tarif impor sebesar 10 persen untuk kayu lunak dan kayu olahan asing yang banyak digunakan dalam industri konstruksi.
Sementara itu, tarif 25 persen akan diberlakukan untuk lemari dapur, meja rias, serta furnitur berlapis kain.
Tak sampai disitu, dalam cuitannya di akun Truth Social Presiden Trump juga menegaskan pada 1 Januari 2026 tarif untuk lemari dapur akan dinaikkan menjadi 50 persen dan furnitur berlapis kain menjadi 30 persen.
Trump menyebut tarif kayu impor penting untuk menopang industri lokal sekaligus mendukung keamanan nasional AS.
Menurutnya, pasar AS selama ini dibanjiri impor kayu dan furnitur asing, terutama dari Kanada, Tiongkok, dan Vietnam. Kondisi tersebut, membuat produsen lokal, termasuk industri furnitur di North Carolina, semakin tertekan dan kehilangan daya saing.
Data menunjukkan, nilai transaksi kayu Kanada yang diekspor ke AS nilainya mencapai lebih dari 8 miliar dolar per tahun.
Jumlah fantastis ini didapat karena sekitar 80 hingga 85 persen impor kayu lunak AS berasal dari Kanada, yang setara dengan 24 persen dari total kebutuhan konsumsi kayu lunak nasional.
Ketergantungan serupa juga terlihat dalam sektor furnitur. Menurut laporan Furniture Today, pada 2024 nilai furnitur impor dari Vietnam mencapai 9,4 miliar dolar, menjadikan negara Asia Tenggara itu sebagai eksportir utama furnitur ke pasar Amerika.
Vietnam bahkan telah menggantikan Tiongkok sebagai eksportir furnitur kayu nomor satu ke AS, khususnya untuk kategori furnitur kamar tidur, kursi kayu berlapis, dan perabot rumah lainnya.
Baca juga: Demo Guncang AS: 1.600 Lokasi Diserbu Demonstran, Serukan Perlawanan Atas Kebijakan Trump
Kondisi inilah yang melatarbelakangi Presiden Donald Trump memberlakukan tarif baru terhadap kayu dan produk furnitur impor dengan dalih melindungi industri domestik, memperkuat rantai pasokan, serta mencegah Aagar Amerika terlalu bergantung pada impor asing.
“Langkah-langkah ini akan memperkuat ketahanan industri, meningkatkan kapasitas domestik, dan memberi manfaat ekonomi jangka panjang melalui ekspor,” ujar Trump dikutip dari Reuters.
Picu Kekhawatiran Ekonom
Meski Trump optimistis, sejumlah pakar industri menilai kebijakan ini bisa memperburuk krisis perumahan di Amerika.
Para ekonom memperingatkan bahwa AS tidak memiliki kapasitas industri yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kayu domestik.
Terlebih kayu merupakan material vital dalam pembangunan rumah. Jika tarif baru ini berlaku, biaya konstruksi dan harga perumahan diperkirakan melonjak lebih tinggi. Setelah sebelumnya, impor kayu Kanada sudah terkena bea masuk anti-dumping sebesar 14,5 persen.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.