Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Jegal Ekonomi Eropa, Donald Trump Bakal Terapkan Tarif Bea Masuk yang Tinggi untuk EU
Uni Eropa akan menanggapi setiap tarif yang dikenakan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dengan cara yang proporsional.
TRIBUNNEWS.COM, WASHING – Pasca dilantik sebagai Presiden terpilih AS ke-47, Donald Trump berencana untuk mengenakan tarif tinggi pada barang impor sejumlah negara, termasuk Uni Eropa.
Peringatan keras itu disampaikan Trump melalui pidato virtual di hadapan para eksekutif Eropa pada World Economic Forum di Davos.
Dalam keterangan resmi yang dikutip Al Jazeera, Trump menjelaskan bahwa pihaknya tengah bersiap untuk memberlakukan tarif tinggi kepada Eropa.
Trump berdalih langkah ini dilakukan guna memperbaiki ketidakseimbangan perdagangan antara UE dengan Amerika, lantaran negara-negara di Kawasan Uni Eropa memiliki surplus perdagangan yang mengkhawatirkan dengan Amerika Serikat.
Baca juga: Pemerintah Bebaskan Bea Masuk dan Cukai Impor Barang untuk Penelitian dan Pengembangan
"Uni Eropa sangat, sangat buruk bagi kita. Jadi mereka akan menerapkan tarif. Itulah satu-satunya cara anda akan mendapatkan keadilan," kata Trump dikutip dari Reuters.
Tak dijelaskan secara rinci berapa besaran tarif yang akan dipatok dan kapan kebijakan akan diberlakukan.
Namun merespon ancaman terbaru Trump, Komisaris ekonomi UE berjanji pekan ini bahwa blok tersebut siap untuk membela kepentingannya.
Sementara itu, berbicara pada pertemuan tahunan elite global di Davos, Swiss, kepala Uni Eropa Ursula von der Leyen menyatakan bahwa Eropa siap berunding dengan Trump.
Uni Eropa juga akan menanggapi setiap tarif yang dikenakan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dengan cara yang proporsional.
"Prioritas pertama Uni Eropa adalah terlibat lebih awal, membahas kepentingan bersama, dan siap berunding. Kami akan bersikap pragmatis, tetapi kami akan selalu berpegang pada prinsip kami, untuk melindungi kepentingan kami dan menjunjung tinggi nilai-nilai kami," katanya.
"Penting untuk mempertahankan hubungan perdagangan dan investasi ini karena fragmentasi ekonomi global ini akan terjadi, dan ada risiko nyata hal ini terjadi, dan IMF memperkirakan bahwa itu akan berarti pengurangan PDB dunia hingga 7 persen," tambah Dombrovskis.
Kebijakan seperti ini bukan kali pertama yang dilakukan Trump, sebelumnya presiden AS ini telah lebih dulu memberlakukan tarif sebesar 10 persen pada impor barang-barang buatan Tiongkok, berlaku mulai 1 Februari 2025.
Masih belum jelas dasar hukum apa yang akan digunakan Trump untuk memberlakukan tarif baru ini. Namun Trump berdalih penerapan tarif impor dilakukan untuk menghentikan perdagangan fentanyl dan bahan kimia berbahaya, yang menyebabkan puluhan ribu kematian akibat overdosis setiap tahun di AS
Bahkan Trump juga mengancam pengenaan tarif sebesar 25 persen terhadap Meksiko dan Kanada jika mereka gagal membantu AS mengamankan perbatasannya.
Kebijakan Trump yang agresif menargetkan Tiongkok pada masa jabatan pertamanya terkait perdagangan, belakangan memicu ketegangan yang mengubah rantai pasok dan ekonomi global.
Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
TikTok AS Ganti Tuan? Inilah Sosok Misterius yang Diduga Jadi Pemilik Baru |
---|
Apa Itu Antifa? Donald Trump Ingin Menetapkannya sebagai Organisasi Teroris |
---|
Menu Mewah Jamuan Trump di Inggris: Ayam Norfolk, Es Krim Raspberry, hingga Cognac 191 |
---|
Trump Perpanjang Batas Waktu Penutupan TikTok Lagi, AS-Cina Capai Kesepakatan Kerangka Baru |
---|
Kunjungan Trump ke Inggris Disambut Megah, dari Parade Kereta Kuda hingga Jamuan Kenegaraan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.