Konflik Palestina Vs Israel
Gencatan Senjata Gaza Terancam: Apa Penyebabnya?
Benjamin Netanyahu memberikan ultimatum. Gencatan senjata terancam batal lantaran Hamas tak kunjunga mengirmkan daftar nama sandera
TRIBUNNEWS.COM - Gencatan senjata di Gaza yang dijadwalkan pada Minggu, 19 Desember 2025, kini terancam batal.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengungkapkan ketidakpuasan atas ketidakpastian yang ditimbulkan oleh militan Hamas mengenai pengiriman daftar nama sandera.
Dalam konteks ini, mari kita selidiki lebih dalam mengenai situasi terkini yang mengancam gencatan senjata ini.
Kenapa Gencatan Senjata Menjadi Terancam?
Netanyahu mengancam untuk membatalkan gencatan senjata jika Hamas tidak mengirimkan daftar nama 33 sandera Israel yang akan dibebaskan.
Ia menegaskan, "Kami tidak akan dapat melanjutkan kerangka kerja tersebut hingga kami menerima daftar sandera yang akan dibebaskan sebagaimana telah disepakati." Pernyataan ini menunjukkan tekanan yang kuat dari pihak Israel, mengingat kesepakatan tersebut melibatkan penyerahan sandera dalam proses gencatan senjata.
Juru bicara Netanyahu menjelaskan bahwa daftar nama sandera seharusnya diterima pada Sabtu pukul 16.00 waktu setempat, tetapi hingga batas waktu itu, Hamas belum mengirimkan informasi yang dibutuhkan.
Hal ini membuat Netanyahu merasa bahwa Israel berhak untuk melanjutkan pertempuran jika kesepakatan gencatan senjata tidak terlaksana.
Apa Alasan di Balik Keterlambatan Pengiriman Daftar?
Perwakilan Hamas menyebutkan bahwa penyerahan daftar sandera tertunda karena masalah teknis.
Para operator Hamas sedang berkomunikasi melalui utusan fisik, yang memakan waktu untuk menyetujui nama dan lokasi para sandera.
Dalam konteks ini, sumber dari Hamas menambahkan bahwa daftar tersebut hanya akan dirilis setelah mendapat persetujuan dari pemimpin Hamas, Muhammad Sinwar.
Apa Rencana Mediasi dan Pembebasan Sandera?
Mesir, yang bertindak sebagai mediator gencatan senjata, menyatakan bahwa Israel berencana membebaskan lebih dari 1.890 tahanan Palestina.
Sebagai bagian dari kesepakatan, Hamas diharapkan membebaskan 33 sandera Israel pada tahap pertama gencatan senjata.
Proses ini direncanakan berlangsung selama 42 hari dan dibagi menjadi tujuh tahap, dengan masing-masing tahap melibatkan pembebasan sandera dan tahanan.
Bagaimana Tahapan Gencatan Senjata Akan Dilakukan?
Fase Pertama
Pada fase pertama, Hamas akan membebaskan 33 sandera, termasuk warga sipil, tentara perempuan, anak-anak, dan warga sipil berusia di atas 50 tahun.
Sebagai imbalan, Israel akan membebaskan 30 tahanan Palestina untuk setiap sandera sipil dan 50 untuk setiap tentara perempuan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.