Konflik Palestina Vs Israel
Menteri Israel Bezalel Smotrich Ancam Keluar dari Kabinet Gara-gara Gencatan Senjata dengan Hamas
Bezalel Smotrich beri ancaman akan mundur dari kabinet Benjamin Netanyahu dan menjadi oposisi jika gencatan senjata dengan Hamas disetujui.
Pernyataan Ben Gvir memicu kritik tajam dari keluarga sejumlah sandera dan anggota parlemen oposisi yang telah lama menuduh Netanyahu menolak perjanjian gencatan senjata untuk mempertahankan koalisinya.
Ben Gvir dan Smotrich sebelumnya mengatakan mereka akan menjatuhkan pemerintah daripada menerima kesepakatan yang mengakhiri perang melawan Hamas di Jalur Gaza.
Ia mengatakan bahwa mereka telah berhasil menghentikan upaya sebelumnya untuk mencapai kesepakatan.
Baca juga: Harapan Warga Palestina setelah Gencatan Senjata Disepakati: Kembali ke Rumah
"Saya menyerukan kepada kolega saya, Menteri Bezalel Smotrich, untuk bergabung dengan saya dan bersama-sama kita akan berjuang melawan kesepakatan baru ini," ujar Ben Gvir, dikutip dari Times of Israel.
"Tahun lalu, dengan menggunakan kekuatan politik kami, kami berhasil mencegah kesepakatan ini terlaksana, berkali-kali," sambungnya.
Namun, Ben Gvir mengatakan dia sekarang tidak memiliki kekuatan untuk menghentikan apa yang disebutnya "kesepakatan penyerahan", karena Netanyahu memperluas koalisi dengan memasukkan partai Harapan Baru milik Menteri Luar Negeri Gideon Sa'ar pada bulan September tahun lalu.
"Baru-baru ini, aktor lain yang mendukung kesepakatan ini telah bergabung dengan pemerintah, dan kita tidak lagi memegang keseimbangan kekuasaan," keluhnya.
"Otzma Yehudit sendiri tidak memiliki kemampuan untuk mencegah kesepakatan tersebut. Saya sarankan agar kita bersama-sama menemui Perdana Menteri dan memberi tahu dia bahwa jika dia meloloskan kesepakatan tersebut, kita akan mengundurkan diri dari pemerintahan," ungkapnya.
Baca juga: Hamas Bantah Tuduhan Netanyahu yang Sebut Kelompoknya Tarik Rincian Kesepakatan Gencatan Senjata
Meski mejadi oposisi, lanjut Ben Gvir, dirinya tidak punya niatan untuk menjatuhkan Netanyahu dari jabatannya saat ini.
"Tetapi kerja sama ini adalah satu-satunya cara kita untuk mencegah kesepakatan penyerahan diri dan memastikan bahwa kematian ratusan tentara tidak sia-sia," tegasnya.
Ben Gvir pun mencantumkan alasannya menentang usulan kesepakatan tiga fase, yang akan membebaskan puluhan sandera yang ditawan di Gaza, baik yang hidup maupun yang sudah meninggal.
Dirinya mengatakan kesepakatan tersebut, yang akan mencakup pembebasan ratusan tahanan keamanan Palestina dari Israel, akan memungkinkan rehabilitasi kelompok-kelompok di Gaza dan mengembalikan ancaman terhadap penduduk di daerah perbatasan.
Ia juga memperingatkan bahwa kesepakatan saat ini tidak serta-merta menjamin pembebasan semua sandera yang ditawan di Gaza, dengan mengklaim bahwa kesepakatan itu "menentukan nasib para sandera lainnya yang tidak termasuk dalam kesepakatan pembunuhan".
(Tribunnews.com/Whiesa)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.