Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Perjudian Otoritas Palestina di Tepi Barat: Dimusuhi Israel, Dibenci Bangsa Sendiri

Aksi represif Otoritas Palestina (PA) terhadap bangsa Palestina sendiri di Tepi Barat membuat mereka dibenci bangsa sendiri, toh juga dimusuhi Israel.

Foto oleh Nasser Ishtayeh/Flash90.
Personel keamanan Otoritas Palestina di Jenin, Samaria utara, Tepi Barat yang diduduki Israel pada 16 Desember 2024. 

Laporan Regavim menyampaikan bahwa “PA memberi penghormatan kepada pejuang milisi Perlawanan yang gugur dari kelompok yang sama yang kini seolah-olah menjadi target kegiatan penegakan hukum [PA], dengan memberi nama jalan, alun-alun, bahkan sekolah dan program pendidikan dengan nama mereka, serta menanamkan warisan mereka dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

“Pemuliaan ini meluas ke ranah budaya dan pendidikan, di mana aksi perlawanan dipuji melalui musik, puisi, dan kurikulum sekolah, yang memengaruhi generasi berikutnya.

“Selain itu, program 'bayar untuk membunuh' PA menawarkan insentif finansial kepada personel milisi dan keluarga mereka, sehingga memberikan keuntungan ekonomi bagi tindakan terorisme.

"Pola perilaku ini tetap tidak berubah. Otoritas Palestina tidak hanya gagal menentang kelompok perlawanan, tetapi juga secara aktif mendukungnya," para peneliti LSM itu menyimpulkan.

PA Melindungi Dirinya sendiri

Maurice Hirsch, direktur Inisiatif Akuntabilitas dan Reformasi Otoritas Palestina di Pusat Keamanan dan Urusan Luar Negeri Yerusalem dan mantan direktur Penuntutan Militer di Yudea dan Samaria, mengomentari laporan LSM Israel tersebut.

Dia mengatakan, seperti dilansir JNS, “PASF telah memainkan peran utama dalam aksi serangan Palestina terhadap Israel selama lebih dari dua setengah dekade."

"Pejabat PA secara terbuka bersukacita atas fakta tersebut," katanya.

"Delusi Oslo tidak lebih dari sekadar pasukan polisi PA," imbuhnya.

Namun, PA "telah membangun pasukan perlawanan  yang besar. Pasukan itu didanai dan dilatih oleh AS dan Eropa.

"Meskipun PASF secara aktif berpartisipasi dalam perlawanan atau mengabaikan upaya organisasi perlawanan lain untuk menyerang Israel dan warga Israel, PASF hanya beraksi terhadap warga Palestina, seperti yang kita lihat di Jenin, ketika para faksi perlawanan Palestina tersebut mengancam pemerintahan diktator Fatah," kata Hirsch.

Anggota Knesset dari Partai Likud, Dan Illouz, mengatakan kepada JNS, “PA bukanlah mitra perdamaian—ia adalah rezim perlawanan yang mengenakan jas.

"'Pasukan keamanannya' tidak lebih dari teroris berlencana, yang membunuh warga Israel sambil berpura-pura memerangi ekstremisme. Ini bukan masalah sistem, ini sistemnya. Ini bukan infiltrasi, ini kebijakan,” kata dia.

"PA telah “memicu perlawanan (terhadap Israel), membayar gaji kepada para pembunuh, mengagungkan jihad, dan menghasut genosida terhadap orang Yahudi” selama beberapa dekade," tambahnya. 

“Cukup dengan ilusi—ini adalah pabrik kebencian, bukan negara masa depan,” katanya.

“Israel harus mengakhiri semua kerja sama, memutus semua pendanaan, dan menyingkapkan Otoritas Palestina sebagaimana adanya—bahaya nyata dan nyata bagi perdamaian,” kata Illouz. 

Desak Pembubaran PA

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved