Sabtu, 4 Oktober 2025

Pengamat Sorot The Economist Usai Sebut Diplomasi Prabowo ‘Putus Asa’: Pandangan yang Sempit

Menurut Fahmi, pandangan redaksi The Economist dalam tajuk itu sempit sebab lawatan Prabowo ke sejumlah negara justru mencerminkan fleksibilitas.

AFP/MINA KIM
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer (kanan) berjabat tangan dengan Presiden Indonesia Prabowo Subianto (kiri) di dalam 10 Downing Street, di pusat kota London, pada 21 November 2024. (Photo by Mina Kim / POOL / AFP) 

“Sama seperti ketika mereka tak mampu melihat bahwa ada kekejaman dan genosida yang sedang berlangsung di Palestina,” ujar Hasan di Instagram @hasan_nasbi.

Ia pun menilai The Economist terperangkap dengan cara pandang media barat yang sulit memahami diplomasi negara-negara dari dunia Timur yang ingin membina persahabatan dengan siapa pun

“Mereka ingin memaksakan logika biner. Kalau berteman dengan RRC maka tidak bisa berteman dengan US, begitu juga sebaliknya,” kata dia.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved