Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Mustaribeen, Unit Rahasia Elite Israel yang Menyamar Jadi Orang Arab di Agresi Militer di Tepi Barat

para personel unit khusus ini  berpakaian seperti warga Palestina, berbicara dengan aksen dan ekspresi yang sama, serta menunjukkan tingkah laku sama

tangkap layar Al Jazeera/kredit foto: Goran Tomasevic/Reuters
Agen keamanan Israel dari Mustaribeen yang menyamar menahan seorang pengunjuk rasa Palestina di dekat kota Ramallah di Tepi Barat. 

Tentara pendudukan Israel telah menyatakan kalau mereka telah memulai operasi militer besar-besaran yang menargetkan milisi Perlawanan Palestina di Jenin, Tulkarem dan Tubas di Tepi Barat bagian utara, saat fajar hari ini.

Dalam agresi tersebut, pasukan militer IDF dalam jumlah besar menyerbu semua wilayah, kota dan kamp di Tepi Barat bagian utara dari beberapa arah.

Media Israel mengatakan bahwa tentara menyebut operasi itu sebagai “Summer Camp Operation”.

Milisi Perlawanan Lancarkan "Camp Teror"

Agresi militer IDF di Tepi Barat ini mendapat perlawanan dari milisi Palestina di seluruh Tepi Barat.

Brigade Al-Quds, sayap militer Gerakan Jihad Islam, menyebut pertempuran yang dilancarkan oleh perlawanan sebagai “teror kamp”.

"Para petempur kami akan membuat musuh merasakan dampaknya berupa kengerian di kamp-kamp (kibbutz/pemukiman-pemukiman Yahudi), ​​dan tentaranya (Israel) akan mengetahui neraka apa yang menanti mereka,” kata pernyataan Brigade Al-Quds dilansir Khaberni, Rabu (28/8/2024).

Media Israel melaporkan bahwa operasi pendudukan tersebut adalah yang terbesar sejak "Operasi Perisai Pertahanan" pada tahun 2002.

"Dalam operasi tersebut, Israel mengerahkan pasukan dari Angkatan Udara dalam jumlah besar serta Dinas Keamanan Dalam Negeri Israel (Shin Bet) dan Musta'ribeen. Helikopter serta jet tempur juga banyak digunakan," kata laporan Khaberni.

Musta'ribeen adalah unit penyamaran elite Israel yang menyamar sebagai orang Arab atau Palestina.

Menurut pejabat militer pendudukan, operasi tersebut diluncurkan karena “situasi di Tepi Barat telah menjadi sumber kekhawatiran serius bagi Israel.”

Gerakan Jihad Islam Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pendudukan berupaya, melalui “agresi ini, untuk mengalihkan beban konflik ke Tepi Barat yang diduduki dalam upaya untuk memaksakan realitas baru di lapangan.”

Dia menunjukkan bahwa “kampanye militer besar-besaran terjadi dalam konteks rencana musuh untuk menguasai kota Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.”

Pasukan pendudukan Israel melakukan penghancuran infrastruktur jalan dan vandalisme serta perusakan properti warga Palestina di Tepi Barat.
Pasukan pendudukan Israel melakukan penghancuran infrastruktur jalan dan vandalisme serta perusakan properti warga Palestina di Tepi Barat. (khaberni)

Sasar Wilayah Padat Penduduk, Pengungsian Massal Jadi Kekhawatiran

Dengan dimulainya operasi besar-besaran Tentara Israel ini, kekhawatiran akan terjadinya pengungsian warga Palestina dari Tepi Barat muncul, terutama karena operasi Israel menargetkan wilayah yang ditandai dengan kepadatan penduduk Palestina yang tinggi.

Menteri Luar Negeri Israel Yisrael Katz menyiratkan akan adanya pengusiran paksa secara massal warga Palestina dari rumah-rumah mereka di Tepi Barat, sebuah pelanggaran berat terhadap hukum dan penjanjian internasional.

"Tepi Barat harus ditangani sama seperti kita menangani infrastruktur,” kata Katz merujuk pada aksi Israel yang lazimnya merobohkan rumah-rumah penduduk.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved