Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

AS Akui Sulit Prediksi Balasan Iran ke Israel: Kemungkinan Serangan Teheran Bakal Signifikan

Amerika Serikat (AS) mengakui tak bisa memprediksi akan seperti apa serangan pembalasan Iran terhadap Israel.

Vahidreza ALAEI / AFP
Sebuah gambar yang diambil pada tanggal 20 Agustus 2010 menunjukkan bendera Iran berkibar di lokasi yang dirahasiakan di republik Islam tersebut di samping rudal permukaan-ke-permukaan Qiam-1 (Rising) yang diuji tembak sehari sebelum Iran dijadwalkan meluncurkan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama buatan Rusia. Menteri Pertahanan Iran Ahmad Vahidi mengatakan rudal tersebut sepenuhnya dirancang dan dibuat di dalam negeri dan ditenagai oleh bahan bakar cair. 

Sebagai informasi, Haniyeh tewas diserang di Teheran, Rabu dini hari, dalam perjalanannya menghadiri pelantikan Presiden baru Iran, Masaoud Pezeshkian.

Acara pelantikan Pezeshkian diketahui menjadi kemunculan terakhir Haniyeh.

Selain Haniyeh, pengawal pribadinya yang juga Wakil Komandan Brigade Al-Qassam, Wasim Abu Shaaban, juga tewas dalam serangan itu.

Meski demikian, Israel hingga saat ini belum membantah ataupun mengakui pembunuhan terhadap Haniyeh.

Tetapi, sumber di Gedung Putih mengatakan Israel langsung menghubungi AS setelah Haniyeh tewas dan mengabarkan mereka lah yang membunuh Pemimpin Hamas tersebut.

Baca juga: 2 Sosok yang Bantu Israel Bunuh Haniyeh Ternyata Anggota IRGC, Langsung Dievakuasi Mossad dari Iran

China Beri Dukungan untuk Iran

TEHERAN, IRAN - 27 MARET: Menteri Luar Negeri Iran saat itu, Mohammad Javad Zarif (kanan), bertemu dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi (kiri), di Teheran, Iran pada 27 Maret 2021.
TEHERAN, IRAN - 27 MARET: Menteri Luar Negeri Iran saat itu, Mohammad Javad Zarif (kanan), bertemu dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi (kiri), di Teheran, Iran pada 27 Maret 2021. (Fatemeh Bahrami / Anadolu Agency via AFP)

Sementara itu, China menyatakan dukungannya terhadap Iran dalam mempertahankan "kedaulatan, keamanan, dan martabat nasionalnya," pasca-kematian Ismail Haniyeh di Teheran.

Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, pada Penjabat Menteri Luar Negeri Iran, Ali Bagheri Kani, lewat sambungan telepon, Minggu (11/8/2024).

Dalam panggilan itu, Wang menegaskan Beijing mengecam pembunuhan Haniyeh pada 31 Juli 2024, di Teheran.

Beijing, kata Wang, menilai serangan itu telah melanggar kedaulatan Iran dan mengancam stabilitas regional.

Kepada Kani, Wang mengatakan pembunuhan Haniyeh telah "secara langsung merusak proses negosiasi gencatan senjata Gaza, serta merusak perdamaian dan stabilitas regional," bunyi pernyataan Kementeriar Luar Negeri China, dilansir Reuters.

Diketahui, Iran dan Hamas menuduh Israel melakukan serangan terhadap Haniyeh.

Tetapi, Israel belum mengklaim atau membantah bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.

Meski demikian, Iran telah berjanji untuk "menghukum keras" Israel atas kematian Haniyeh.

Terkait hal itu, Wang menyatakan China mendukung setiap tindakan Iran dalam mempertahankan kedaulatan dan keamanannya, termasuk membalas Israel atas tewasnya pemimpin Hamas.

"China mendukung Iran dalam mempertahankan kedaulatan, keamanan, dan martabat nasionalnya sesuai hukum, serta dalam upayanya untuk menjaga perdamaian dan stabilitas regional."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved