Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Sosok Mohammad Nasser, Kematian Komandan Top Hizbullah oleh Israel di Tirus Bisa Picu Perang Besar

Berikut adalah biografi singkat pemimpin martir Hizbullah Mohammad Nehme Nasser, yang dibunuh di Tirus pada hari Rabu.

unit media militer Hizbullah
Mendiang mendiang Mohammad Nehme Nasser, satu di antara komandan tempur gerakan militer Hizbullah yang memimpin Pasukan Aaziz semasa hidup. Nasser dilaporkan menjadi satu dari beberapa tokoh penting militer Hizbullah yang tewas dalam pemboman udara Israel di Tirus, Lebanon, Rabu (3/7/2024). 

Hizbullah akhirnya berhasil membebaskan wilayah tersebut dari gerakan Suriah pada tahun 2017.

Komandan Unit Aaziz Hizbullah

Pada tahun 2016, mendiang Mohammad Nasser menjadi komandan salah satu unit teritorial Hizbullah, unit Aaziz.

Selama kariernya, sang anumerta menerima beberapa penghargaan militer dari Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah, sebagai pengakuan atas karyanya yang luar biasa di medan perang.

Dalam konfrontasi terbaru dan berkelanjutan terhadap pendudukan Israel, Pertempuran Banjir Al-Aqsa, mendiang Haji Abu Nehme memerintahkan dan mengawasi berbagai operasi terhadap situs, pangkalan, infrastruktur, dan posisi militer Israel.

Pembalasan Hizbullah

Nasser dilaporkan terbunuh bersama asistennya pada Rabu, 3 Juli 2024, di daerah al-Haouch di barat daya Tirus.

Pembunuhan Haji Abu Nehme adalah kejadian ketiga di mana pasukan pendudukan Israel membunuh seorang komandan utama Hizbullah.

Mendiang Nasser menggantikan rekan-rekannya yang gugur dan sesama komandan, pemimpin Wissam Hassan Tawil dan komandan Unit Nasr Hizbullah Talib Sami Abdallah.

Ketika Lebanon bersiap untuk memperingati kehidupan pejuang dan pemimpin perlawanan besar lainnya, para pejuang Hizbullah melancarkan empat operasi sebagai pembalasan atas pembunuhan Haji Abu Nehme, dan operasi lainnya diperkirakan akan dilakukan dalam beberapa jam atau hari berikutnya.

Baca juga: Amuk Balasan Hizbullah Berlanjut, Ratusan Drone-Roket Hajar Golan-Hula-Galilea Israel dalam Sejam

Penampakan roket Hizbullah mengenai situs al-Ramtha di perbukitan Kfar Chouba Lebanon yang diduduki beberapa waktu lalu. Pada Minggu (23/6/2024), Hizbullah kembali menyerang al-Ramtha dan empat situs Israel lainnya.
Penampakan roket Hizbullah mengenai situs al-Ramtha di perbukitan Kfar Chouba Lebanon yang diduduki beberapa waktu lalu. Pada Minggu (23/6/2024), Hizbullah kembali menyerang al-Ramtha dan empat situs Israel lainnya. (Dok. Hizbullah via Al Mayadeen)

Picu Perang Besar

Atas kematian Mohammad Nasser, jalan diplomasi untuk meredakan eskalasi di perbatasan Lebanon-Israel dinilai hampir tertutup sepenuhnya.

Hizbullah diyakini, dan sudah terjadi, akan terus menerus menyerang teritorial Israel sebagai pembalasan.

Sementara Israel, yang berharap Hizbullah berhenti mengebom, juga segera meluncurkan operasi skala besar ke Lebanon.

Baca juga: Tentara Israel Otw Lebanon, IDF Serang Besar-besaran Pusat Kota Rafah, Bombardir Sheikh Ajlin

Terkait situasi itu, Penasihat Pemimpin Tertinggi Iran untuk urusan internasional, Kamal Kharazi, mengatakan Iran dan semua faksi poros perlawanan akan mendukung Hizbullah Lebanon jika terjadi perang dengan Israel.

Ia menegaskan Iran akan mengerahkan segala cara untuk membantu Hizbullah jika hal itu terjadi.

"Jika Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Hizbullah, hal ini dapat memicu konflik regional," kata Kamal Kharazi kepada Yalla, Selasa (2/7/2024).

“Dalam situasi seperti ini, kami tidak punya pilihan selain mendukung (Hizbullah) dengan segala cara dan kemampuan yang tersedia bagi kami," lanjutnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved