Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Jenderal Israel Ungkap Propaganda IDF: Jarang Tempur Langsung, Klaim Ratusan Hamas Tewas Bohong

Pada kenyataannya, kata Brik, pasukan IDF jarang terlibat pertempuran langsung dengan para petempur anggota milisi Palestina di Gaza.

/Kredit foto: IDF Via JPost
Tentara Israel (IDF) beroperasi di Jalur Gaza, Januari 2024. Belakangan, propaganda IDF yang mengklaim kalau sukses melenyapkan ratusan pejuang Hamas diungkap hanya sebagai kebohongan. Di lapangan, pasukan IDF jarang terlibat pertempuran langsung dengan pejuang Hamas. 

Dia menganggap bahwa Israel kalah perang sejak saat pertama pecahnya konfrontasi, yang dia gambarkan sebagai hal yang memalukan, pada tanggal 7 Oktober.

"Israel seharusnya berupaya untuk mengkompensasi kerugian ini berdasarkan daftar prioritas yang jelas daripada hanya berdebat tentang kemenangan mutlak," kata dia merujuk pada ambisi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu atas perang Gaza dengan dalih memberantas Hamas.

Sekadar catatan, analisis ini datang dari seorang pensiunan jenderal IDF yang kaya akan pengalaman tempur.

Semasa aktif, Yitzhak Brik adalah Jenderal IDF Israel yang bertugas di Korps Lapis Baja sebagai komandan brigade, divisi dan pasukan serta menjabat sebagai komandan perguruan tinggi militer IDF.

Dia bertempur sebagai komandan kompi cadangan dalam Perang Yom Kippur dan dianugerahi Medali Keberanian.

Baca juga: Aksi Israel Kuasai Sepenuhnya Koridor Philadelphia Bisa Jadi Langkah Bunuh Diri IDF dan Warga Gaza

Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, bersiap menembakkan rudal ke pasukan Israel. Hamas menyatakan akan tetap bertahan di Rafah saat Israel mengumumkan rencana operasi skala besar di wilayah yang kini menampung 1,5 juta pengungsi tersebut.
Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, bersiap menembakkan rudal ke pasukan Israel. Hamas menyatakan akan tetap bertahan di Rafah saat Israel mengumumkan rencana operasi skala besar di wilayah yang kini menampung 1,5 juta pengungsi tersebut. (khaberni/HO)

Skenario Keruntuhan Israel, Perang Atrisi dan Isolasi Global

Dia melanjutkan, kegagalan Israel untuk mengakhiri perang akan mengubahnya menjadi perang atrisi (perang gesekan) yang akan berlangsung selama bertahun-tahun.

The International Encyclopedia of the First World War mendefinisikan perang atrisi sebagai “proses yang terus-menerus melemahkan lawan sehingga memaksa mereka mengalami keruntuhan fisik melalui hilangnya personel, peralatan, dan perbekalan secara terus-menerus atau [menurunkan] mereka sedemikian rupa sehingga mereka tidak dapat berbuat apa-apa” untuk melawan keruntuhan.”

Hamas lewat Brigade Al-Qassam dan faksi-faksi lain milisi perlawanan Palestina, secara cermat mendokumentasikan tiap hari lewat saluran media mereka betapa IDF kehilangan personel dan kendaraan tempur mereka dalam berbagai front dan penyergapan di Jalur Gaza

Di front lain, gerakan Hizbullah Lebanon, Houthi Yaman, Perlawanan Irak, serta milisi Suriah membanjiri wilayah pendudukan Israel dengan berbagai macam serangan mulai dari rudal balistik hingga drone bunuh diri.

"Perang atrisi ini pada akhirnya akan menyebabkan keruntuhan Israel dengan kemungkinan perang regional, mengingat seiring berjalannya waktu Israel akan semakin terkena isolasi global," kata Brik.

Di sisi lain, gerakan sayap kiri Israel mengungkapkan kalau jumlah mereka yang menolak dinas militer di pasukan cadangan tentara Israel selama perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza meningkat dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sejak dimulainya operasi darat di Jalur Gaza pada tanggal 27 Oktober, pasukan pendudukan telah menderita banyak korban jiwa dan peralatan seiring dengan berlanjutnya operasi faksi perlawanan.

Tentara pendudukan mengumumkan bahwa 642 tentara tewas dan 3.643 lainnya terluka sejak awal perang pada tanggal 7 Oktober, termasuk 291 tewas dan 1.831 terluka selama operasi darat yang sedang berlangsung di Gaza, sementara sumber-sumber Israel menyatakan bahwa jumlah sebenarnya lebih tinggi dari itu. 

Seorang tentara Israel menyandarkan kepalanya di laras senapan howitzer artileri gerak sendiri ketika tentara Israel mengambil posisi di dekat perbatasan dengan Gaza di Israel selatan pada 9 Oktober 2023. Terkejut dengan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayahnya, Israel yang berduka telah memperhitungkan lebih dari 1000 orang tewas dan melancarkan rentetan serangan di Gaza yang telah meningkatkan jumlah korban tewas di sana menjadi 493 menurut para pejabat Palestina. (JACK GUEZ / AFP)
Seorang tentara Israel menyandarkan kepalanya di laras senapan howitzer artileri gerak sendiri ketika tentara Israel mengambil posisi di dekat perbatasan dengan Gaza di Israel selatan pada 9 Oktober 2023. Terkejut dengan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayahnya, Israel yang berduka telah memperhitungkan lebih dari 1000 orang tewas dan melancarkan rentetan serangan di Gaza yang telah meningkatkan jumlah korban tewas di sana menjadi 493 menurut para pejabat Palestina. (JACK GUEZ / AFP) (AFP/JACK GUEZ)

Pura-pura Gangguan Jiwa

Soal penolakan atas tugas militer, sejumlah tentara IDF melarikan diri dari dinas militer dengan mengklaim mereka menderita penyakit psikologis dan mental, menurut laporan yang diungkapkan surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth.

"Sejumlah tentara melakukan penipuan dan korupsi untuk menghindari dinas militer di ketentaraan, dengan dalih penyakit psikologis dan mental, dengan bantuan psikiater dan pengacara yang terlibat untuk memfasilitasi urusan mereka dengan imbalan uang," lapor Yedioth Ahronoth, Kamis (30/5/2024).

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved