Konflik Palestina Vs Israel
Pengakuan Tahanan Israel yang Dibebaskan: Noa Tidur di Kamar, Ikut Cuci Piring di Rumah Palestina
Noa Argamani menceritakan, selama menjadi sandera Hamas, dia bisa menghirup udara bebas, bisa tidur di kamar keluarga Palestina dan cuci piring.
Pengakuan Tahanan Israel yang Dibebaskan, Noa: Qassam Mengangkat Saya dari Reruntuhan Gegara Bom IDF
TRIBUNNEWS.COM - Noa Argamani, satu di antara sandera Israel yang dibebaskan di Jalur Gaza menuturkan pengakuannya selama berada dari tangan milisi pembebasan Palestina.
Dilansir Channel 12 Israel, pada Minggu (9/6/2024), Noa menceritakan sejumlah detail hal yang dialami saat disandera Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas dalam upaya gerakan itu membebaskan ribuan tahanan Palestina yang ada penjara pendudukan.
Laporan itu menyebut, sehari setelah dibebaskan dalam operasi gila-gilaan IDF yang dilakukan di kamp Nuseirat, Gaza Tengah, Noah dan sandera bebas lainnya tidak bisa tidur karena tak percaya kalau mereka akhirnya bisa kembali berada di rumah mereka sendiri.
Baca juga: Aksi Gila Israel di Nuseirat Berlanjut, Mendadak Gelar Serangan Darat besar-besaran ke Gaza Tengah
Penuturan Noa ini dibeberkan oleh keluarganya, seperti yang dilansir media tersebut.
Dalam pengakuannya, Noa menyatakan berpindah-pindah rumah selama berada di tangah Al Qassam. Ancaman paling besar yang hampir merenggut nyawanya, kata dia, justru datang dari pemboman tentara Israel.
"Saya telah pindah ke 4 rumah sejak saya disandera dan beberapa kali terkena bahaya akibat pemboman tentara IDF dan bahaya lainnya," kata dia.
Baca juga: Kerahkan Seabrek Pasukan Bantai Gaza Tengah, Israel Klaim Bebaskan 4 Sandera dari Jantung Nuseirat

Bisa Tidur di Kamar, Akses Berita Terbaru, Bantu Cuci Piring
Noa menuturkan, blokade total Gaza oleh IDF, termasuk makanan dan obat-obatan, membuat dia juga terkena dampaknya.
"Ketika saya berada di sana, makanan sangat langka, dan ketika saya pindah ke rumah lain milik keluarga kaya, makanan menjadi lebih baik. Saya juga melihat demonstrasi (warga pemukim Israel)menuntut pembebasan kami," katanya menyiratkan kalau dia masih bisa mengakses perkembangan berita di media.
Laporan Channel 12, Noa juga memberi tahu keluarganya kalau dia punya akses untuk menghirup udara segar.
Tidak seperti tahanan Palestina di penjara Israel yang mendapat siksaan dengan sel yang terisolasi, Noa juga mengaku tidur di kamar keluarga Palestina tempat dia ditampung selama berstatus sebagai sandera.
"Di rumah tempat dia dibebaskan, saya berperan mencuci piring setelah makan," tutur Noa ke keluarganya yang menceritakan kembali hal itu ke Channel 12.
"Anggota keluarga (Palestina) akan membukakan pintu kamar untuknya dan memintanya keluar untuk membersihkan piring-piring," kata keluarga Noa.
"Dia menunjukkan bahwa sejak penangkapannya, dia diizinkan keluar rumah beberapa kali, dengan menyamar sebagai wanita Palestina," sambung keluarga mengutup penuturan Noa.
Sandera Justru Terbunuh Bom IDF, Diselamarkan Al Qassam
Noa juga mengatakan kalau tentara Israel mengebom rumah tempat dia berada sebelumnya, yang menyebabkan terbunuhnya dua tahanan yang berada di dalamnya
Dikutip dari Israel Today, Noa Argamani mengatakan, dia ditawan bersama Yossi Sharaabi dan Itai Versky, yang tewas dalam pemboman tentara Israel di Gaza.
Dia juga berbicara tentang serangan yang dilancarkan oleh tentara Israel terhadap sebuah rumah di mana dia sebelumnya ditahan, dengan mengatakan, "Saya melihat rudal menghantam rumah tersebut, dan saya yakin saya akan mati, namun saya tetap hidup."
Dia menyatakan bahwa anggota Hamas memindahkannya ke dalam rumah dan mengizinkannya keluar dari waktu ke waktu untuk menghirup udara, sambil menyamar sebagai wanita Arab.
Pernyataan Argamani ini sesuai dengan ucapannya dalam video klip sebelumnya yang disiarkan Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas, pada 15 Januari lalu yang menegaskan bahwa para tahanan Israel tidak dipaksa menyampaikan pernyataannya.
Saat itu, Argamani mengatakan, “Saya berada di sebuah gedung, dan dibom oleh pesawat milik pasukan kami. Pesawat itu menembakkan 3 rudal, dua di antaranya meledak, tetapi yang ketiga tidak. Ada tentara Al Qassam dan 3 tahanan. Saya, Noa Argamani, Itay Versky, dan Yossi Sharaabi."
Dia melanjutkan dalam video pada saat itu, “Setelah rudal menghantam gedung tempat kami semua ditemukan, kami terkubur di bawah reruntuhan, dan tentara Al Qassam berhasil menyelamatkan nyawa saya dan nyawa Itay, tetapi setelah itu kami melakukannya. tidak berhasil menyelamatkan nyawa Yossi.”
Beberapa hari kemudian, dia dan Itay dipindahkan ke tempat lain, namun selama operasi Transisi Itai terkena tembakan Israel dan terbunuh.
Mobil Penyelamat Sempat Mogok
Mengenai hari operasi di mana dia dibebaskan, Noa mengatakan, "Kemarin pagi, pada saat penyelamatan, saya sedang mencuci piring dan tiba-tiba saya mendengar teriakan dan memperhatikan kehadiran pria bertopeng yang mengatakan mereka dari tentara IDF, tetapi pada awalnya saya berpikir itu adalah upaya untuk menipu, jadi saya tidak bergerak."
Dia menambahkan: "Ketika salah satu pria bertopeng bertanya kepada saya, “Bolehkah saya membawamu dan mengangkatmu di bahuku?” Saya menyadari itu benar.. dan dia berkata kepada saya, halo, kami adalah Tentara IDF.
Noa menuturkan drama pembebasan yang dia alami berhias mogoknya kendaraan yang ditumpangi saat pergi dari rumah tempat dia disandera.
"Namun dalam hitungan detik, dia langsung diangkut ke lokasi helikopter yang membawanya ke Israel," tulis laporan tersebut.
Baca juga: Pembantaian Nuseirat Demi Pembebasan 4 Sandera: AS Malah Puji Israel, Ini Seruan Hamas

Bantai 210 Warga Palestina demi 4 Sandera Setelah Delapan Bulan Perang
Pada Sabtu (8/6/2024) kemarin, tentara pendudukan Israel mengumumkan pembebasan 4 warga Israel yang diculik dari dua daerah terpisah di jantung Nuseirat di Jalur Gaza tengah.
Operasi pembebasan itu beiring pembantaian 210 warga Palestina dan cederanya lebih dari 400 orang.
"Serangan artileri dan pemboman udara yang menargetkan kamp Nuseirat, menyebabkan pembantai baru," menurut apa yang diumumkan oleh kantor media pemerintah di Gaza.
Selanjutnya, Brigade Al-Qassam mengatakan kalau tentara Israel, dengan melakukan pembantaian yang mengerikan, mampu membebaskan beberapa tahanannya, tetapi pada saat yang sama mereka membunuh beberapa dari mereka selama operasi tersebut, tanpa menyebutkan jumlah spesifiknya.
Baca juga: Tentara Israel Bebaskan 4 Sandera di Nuseirat, Pengamat Militer Sebut IDF Justru Gagal, Kok Bisa?
(oln/khbrn/*)
Konflik Palestina Vs Israel
Anggap Remeh Walk Out Massal di PBB, Netanyahu: Dibalik Panggung Mereka Memuji Israel |
---|
Walk Out Massal di PBB, Puluhan Delegasi Tinggalkan Ruang Sidang saat Netanyahu Mulai Berpidato |
---|
Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Janji Lanjutkan Tugas Prabowo Untuk Cetak Calon Pemimpin Palestina |
---|
UNRWA Vital bagi Gaza, Pemerintah RI Serukan Pembaruan Mandat di PBB |
---|
5 Fakta Microsoft Setop Cloud & AI Militer Israel usai Terbongkar Dugaan Mata-matai Warga Palestina |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.