Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Soal Ide Gencatan Senjata dengan Israel, Hamas Belum Terima Proposal Joe Biden: Itu Hanya Kata-kata

Hamas belum terima dokumen tertulis soal proposal gencatan senjata Israel-Hamas yang diajukan oleh Presiden AS Joe Biden, sebut itu hanya kata-kata.

KANTOR MEDIA HAMAS / AFP
Gambar yang diambil dari video selebaran yang dirilis oleh Kantor Media Hamas menunjukkan seorang pejuang Hamas dan petugas medis Palang Merah membantu sandera Israel yang baru dibebaskan, Maya Regev, 21, ke dalam kendaraan Palang Merah, di Jalur Gaza pada awal 26 November 2023. --- Hamas belum menerima dokumen tertulis soal proposal gencatan senjata dengan Israel yang diajukan Presiden AS Joe Biden. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin gerakan perlawanan Islam Palestina (Hamas) di Lebanon, Osama Hamdan, menganggap proposal perjanjian gencatan senjata di Gaza yang diusulkan oleh sekutu Israel, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden hanyalah kata-kata.

Ia mengatakan Hamas tidak memperoleh komitmen tertulis apa pun terkait dengan gencatan senjata.

Pekan lalu, Joe Biden menyampaikan apa yang disebutnya sebagai proposal Israel dalam tiga tahap yang akan mengakhiri konflik, pembebasan sandera, dan rekonstruksi Jalur Gaza tanpa kehadiran Hamas yang berkuasa.

“Tidak ada usulan, melainkan kata-kata yang diucapkan Biden dalam pidatonya," katanya kepada AFP, Kamis (6/6/2024).

Hingga saat ini, Amerika belum memberikan dokumen atau tulisan apa pun yang dapat mereka gunakan untuk mematuhi apa yang dikatakan Biden dalam pidatonya.

Sementara itu, AS mengklaim mereka sedang menunggu tanggapan dari Hamas.

Osama Hamdan mengatakan Joe Biden berusaha menutupi penolakan Israel terhadap perjanjian yang sebelumnya diajukan pada bulan Mei dan disetujui oleh Hamas dengan mengajukan proposal baru.

"Hamas siap menerima perjanjian apa pun yang memenuhi tuntutan dasar kami, yaitu gencatan senjata di Gaza dan penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza," ujarnya.

Sementara Kepala Biro Politik Hamas di Qatar, Ismail Haniyeh, mengatakan akan menolak proposal gencatan senjata apa pun yang tidak menuntut penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza.

"Gerakan dan faksi-faksi perlawanan akan menangani secara serius dan positif setiap perjanjian yang didasarkan pada penghentian agresi secara komprehensif dan penarikan penuh serta pertukaran tahanan,” jelasnya kemarin, dikutip dari Reuters.

Setelah Joe Biden mengumumkan rencana tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengindikasikan bahwa rencana tersebut tidak lengkap.

Baca juga: Uni Eropa Tuntut Israel dan Hamas Setujui Proposal Joe Biden terkait Gencatan Senjata di Gaza

Qatar, Amerika Serikat, dan Mesir telah melakukan mediasi selama berbulan-bulan untuk mencapai rincian gencatan senjata di Jalur Gaza.

Proposal Joe Biden yang terdiri dari tiga bagian tersebut menyerukan dimulainya gencatan senjata selama enam minggu dan penarikan pasukan Israel dari daerah padat penduduk di Jalur Gaza.

Hal ini juga mencakup peningkatan pengiriman bantuan kemanusiaan ke daerah kantong yang terkepung, serta pertukaran beberapa sandera Hamas dengan warga Palestina yang dipenjara di Israel.

Kesepakatan ini pada akhirnya akan mengarah pada penghentian permanen pertempuran dan inisiatif rekonstruksi di Gaza.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved