Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Ogah Terima Pemerintahan Hamas di Gaza, Abaikan Proposal Gencatan Senjata dari Biden?

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant menegaskan kalau Israel tidak akan menerima pemerintahan Hamas di Gaza.

AFP/BASHAR TALEB
Seorang gadis Palestina membawa roti dan kentang di sebuah kamp pengungsi di Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah pada 30 Mei 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina. Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant menegaskan kalau Israel tidak akan menerima pemerintahan Hamas di Gaza. Kini pemerintah sedang mempertimbangkan alternatif lain, Al Jazeera melaporkan. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant menegaskan kalau Israel tidak akan menerima pemerintahan Hamas di Gaza.

Ia mengatakan kini pemerintah sedang mempertimbangkan alternatif lain, Al Jazeera melaporkan.

"Sementara kami melakukan tindakan militer yang penting, lembaga pertahanan secara bersamaan sedang mempertimbangkan alternatif pemerintahan selain Hamas," ungkap Gallant dalam sebuah pernyataan, Minggu (2/6/2024) kemarin.

Gallant menyebut bahwa alternatif yang disiapkan bakal menjadi ancaman bagi keberlangsungan Hamas.

"Kami akan mengisolasi daerah-daerah, mengusir agen-agen Hamas dari sana, dan memperkenalkan kekuatan yang memungkinkan terbentuknya pemerintahan alternatif," ungkapnya.

"Ini akan mengarah pada pencapaian dua tujuan perang ini, membongkar pemerintahan Hamas dan kekuatan militernya, serta pemulangan sandera," terang Gallant.

"Kami tidak akan menerima kekuasaan Hamas di Gaza pada tahap apa pun dalam proses apa pun yang bertujuan mengakhiri perang." tegasnya.

Tekanan terhadap pemerintah Israel semakin meningkat setelah Biden mengumumkan proposal tersebut pada hari Jumat (31/5/2024).

Biden juga mendesak Hamas untuk menerima proposal tersebut.

Kelompok yang memerintah Jalur Gaza sejak tahun 2007 bereaksi “positif” terhadap pernyataan presiden AS.

Menteri Keuangan sayap kanan Israel Bezalel Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir telah berjanji untuk mundur dari pemerintahan pimpinan Benjamin Netanyahu jika proposal gencatan senjata diterima.

Baca juga: Swiss akan Tangkap Netanyahu dan Pemimpin Hamas Jika ICC Keluarkan Surat Perintah

“Kesepakatan itu berarti berakhirnya perang dan pengabaian tujuan menghancurkan Hamas," kata Ben-Gvir.

"Ini adalah kesepakatan sembrono yang merupakan kemenangan terorisme dan ancaman keamanan terhadap negara Israel,” terang Ben-Gvir.

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan jika Hamas menyetujui proposal gencatan senjata Biden untuk mengakhiri perang, Amerika Serikat berharap Israel juga menerima rencana tersebut, ABC News melaporkan.

“Ini adalah usulan Israel. Kami mempunyai harapan besar bahwa jika Hamas menyetujui usulan tersebut – seperti yang disampaikan kepada mereka, usulan Israel – maka Israel akan mengatakan 'ya',” kata Kirby dalam sebuah wawancara di program Minggu Ini.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved