Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Brigade Al-Qassam Hamas Klaim Pasukan Israel Dibikin Keok dalam 60 Menit

Hamas mengklaim telah mengalahkan pasukan Israel dalam waktu hanya 60 menit.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Bobby Wiratama
X @PalestineChron
Pejuang Al-Qassam menembak tank Merkava Israel yang sedang melintas di lingkungan Ak-Zaytoun. 

TRIBUNNEWS.COMHamas mengklaim telah mengalahkan pasukan Israel dalam waktu 60 menit.

Klaim itu disampaikan oleh Abu Obeida yang menjadi juru bicara Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas.

“200 hari telah berlalu sejak perang genosida Israel di Gaza,” kata Obeida dalam pidato peringatan 200 hari perang di Jalur Gaza, Rabu, (23/4/2024), dikutip dari Palestine Chronicle.

“Kekalahan yang diderita oleh tentara pendudukan dalam 60 menit tak bisa mengalahkan kita dalam 200 hari.”

Obeida menyebut Israel justru mencari “kemenangan khayalan”.

“Tentara pendudukan gagal melawan perjuangan kita dan rakyat kita setelah citranya dihancurkan di depan dunia,” ujarnya.

Dia mengatakan tentara Israel hingga kini masih terjebak di Gaza.

“Kita berkata kepada Netanyahu: Mautmu, akhir pendudukanmu, dan kejatuhanmu tak bisa dihindarkan, dan ratapanmu di depan dunia tak akan mengubah citramu.”

Menurut Obeida, Brigade Al-Qassam akan terus menyerang Israel sepanjang negara Zionis itu terus melakukan pendudukan di tanah Palestina.

“Dunia menyaksikan kehebatan para pejuang kita dan serangan menyakitkan mereka tak hanya memukul mundur serangan musuh, tetapi juga saat penarikan mundur musuh.

Dia mengklaim Israel berusaha menipu dunia dengan meyakinkan bahwa pasukannya telah melenyapkan Brigade Al-Qassam dan hanya Brigade Rafah yang tersisa.

Baca juga: 13 Peristiwa yang Mewarnai 200 Hari Perang Israel-Hamas

“Dalam 200 hari, musuh hanya bisa melakukan pembunuhan massal, penghancuran, dan pembantaian.”

Di samping itu, dia menyindir Israel yang ingin menyerbut Kota Rafah.

“Klaim tentara pendudukan yang mengaitkan kemenangan dengan masuknya tentara ke Rafah and menghancurkan apa yang tersisa dari brigade ini hanyalah upaya untuk merasakan kemenangan palsu,” ujar dia.

“Tentara itu berfokus membunuh anak-anak dan wanita, menghancurkan kuburan, mencari pembalasan dengan melawan jasad syuhada, menargetkan warga sipil yang tak berdosa, mengebom truk bantuan, membunuh anggota organisasi bantuan kemanusiaan internasional dan lokal adalah tanda bahwa suatu pasukan merasakan kekalahan dan kekecewaan besar, tak percaya diri dalam pencapaiannya.”

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved