Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Reaksi Para Pemimpin dan Aktivis yang Mengecam AS karena Mengirimkan Lebih Banyak Senjata ke Israel

Para pemimpin dunia dan aktivis mengecam Amerika Serikat karena mengirimkan lebih banyak senjata ke Israel.

Penulis: Muhammad Barir
JASON R. ZALASKY / Angkatan Laut AS / AFP
Foto selebaran Angkatan Laut AS ini diterima pada 30 April 2004, dan diambil pada 29 April 2004 menunjukkan, Aviation Ordnanceman Airman Lauren Carr, dari Atlanta, Georgia saat ia menyalakan bom MK-84 seberat 2.000 pon di majalah senjata di atas USS George Washington (CVN 73) di Teluk Arab. Norfolk, Virginia. kapal induk yang berbasis dan Carrier Air Wing Seven (CVW-7) yang ditumpanginya sedang dikerahkan untuk mendukung Operasi Pembebasan Irak (OIF). Pesawat yang ditugaskan ke CVW-7 terus memberikan dukungan udara jarak dekat untuk Marinir AS dari Pasukan Ekspedisi Marinir ke-1. FOTO AFP/NAVY AS/Jason R. ZALASKY 

Perang tersebut meletus pada 7 Oktober setelah militan Hamas menyerang Israel dan membunuh 1.200 orang serta menyandera 253 orang, menurut penghitungan Israel.

Israel membalas dengan melancarkan serangan udara dan darat terhadap Hamas di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 32.000 orang, kata otoritas kesehatan di Gaza.

AS Disebut Munafik

Rencana pengiriman senjata AS ke Israel berupa bom penghancur seberat 2.000 pon dicap sebagai kemunafikan oleh Bernie Sanders ketika kritik meningkat.

Beberapa politisi mengecam rencana pasokan senjata AS ke Israel.

Bernie Sanders mengatakan AS tidak bisa “memohon” Israel untuk berhenti membom warga sipil dan kemudian terus memasok senjata.

Pemerintahan Biden telah mengesahkan paket baru jet tempur dan bom senilai miliaran dolar untuk Israel.

Paket senjata baru AS untuk Israel yang bernilai miliaran dolar dalam bentuk jet tempur dan bom menghadapi kritik besar dari beberapa politisi.

Pemerintahan Biden telah mengizinkan pengiriman lebih dari 1.800 bom seberat 2.000 pon ke Israel, The Washington Post melaporkan, mengutip pejabat Pentagon dan Departemen Luar Negeri yang tidak disebutkan namanya yang mengetahui masalah tersebut.

Senator Vermont Bernie Sanders menyebut tindakan tersebut "tidak senonoh" dalam sebuah postingan di X, sebelumnya Twitter, menulis:

"AS tidak bisa memohon kepada Netanyahu untuk berhenti membom warga sipil suatu hari nanti dan hari berikutnya mengiriminya ribuan bom lagi seberat 2.000 pon yang dapat meratakan seluruh blok kota."

"Ini tidak senonoh. Kita harus mengakhiri keterlibatan kita: Tidak ada lagi bom terhadap Israel," tambahnya.

Serangan Hamas pada 7 Oktober menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyebabkan sekitar 240 lainnya diculik dan disandera di Gaza.

Israel menanggapi serangan tersebut dengan serangan udara tanpa henti dan invasi darat ke wilayah tersebut. Lebih dari 32.000 warga Palestina sejauh ini telah terbunuh, Al Jazeera melaporkan.

Senator Oregon Jeff Merkley juga mempertimbangkan berita tersebut dalam sebuah postingan di X, dengan mengatakan bahwa langkah tersebut "salah dalam segala hal."

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved