“Ini berarti memulai fase konfrontasi baru yang ditandai dengan koordinasi tinggi antara front [perlawanan], yang secara cepat berdampak pada perundingan gencatan senjata di Kairo, dengan mengkondisikan gencatan senjata di Lebanon selatan menjadi jeda di Jalur Gaza dalam perkataan dan perbuatan," ujar Ayyad menjelaskan pola serangan kelompok perlawanan lintas-teritorial tersebut.
Namun, pada 25 Februari silam, Akram al-Kaabi, Sekretaris Jenderal Gerakan al-Nujaba, faksi lain yang di bawah payung koalisi Perlawanan Islam Irak, menegaskan kalau milisi Perlawanan akan mempertahankan operasi untuk memaksa pasukan AS keluar dari negara tersebut.
Mereka menyatakan juga tidak akan berhenti menyerang sasaran Israel di wilayah pendudukan Palestina.
“Kami tidak akan mengabaikan” tujuan untuk “membebaskan Irak” dari kehadiran AS dan mendukung Palestina dengan menyerang pendudukan Israel," kata dia menggarisbawahi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.