Konflik Palestina Vs Israel
Rusia Diduga Dukung Hamas, Israel Kesal & Ingin Balas dengan Cara Tambah Bantuan ke Ukraina
Israel disebut akan membalas Rusia dengan cara mengirimkan lebih banyak bantuan kepada Ukraina yang kini digempur Rusia.
“Kami akan memastikan Ukraina menang. Kami akan memastikan kalian membayar atas apa yang telah kalian lakukan.”
Menurut Business Insider, Israel mungkin sudah “membakar” hubungannya dengan Rusia Rusia karena berjanji mengirimkan sistem peringatan dini ke Ukraina.
Sistem itu mirip dengan radar Tzeva Adom milik Israel yang bisa dengan cepat mendeteksi peluncuran rudal.
Kemudian, sistem tersebut menyampaikan peringatakan kepada area yang berisiko sehingga warga sipil bisa mengevakuasi diri ke tempat perlindungan.
Israel selama 2 tahun memilih hanya mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Ukraina agar tidak memprovokasi atau membuat marah Rusia.
Adapun keputusan Israel untuk mengirimkan sistem radar disebut telah menjadi sinyal adanya perubahan dalam kebijakan luar negari negara Yahudi itu.
Bahkan, menurut Business Insider, Israel berkemungkinan besar akan mengirim “tentara khusus” untuk membantu Ukraina mengatur sistem radar tersebut.
Adapun ketika berbicara di depan PBB, Erdan menyebut Ukraina sebagai sekutu dan kawan yang sedang membutuhkan.
Dia mengklaim Israel telah bersolidaritas dengan Ukraina sejak perang Ukraina-Rusia meletus bulan Februari 2022.
Kata Erdan, pada permulaan perang, Israel telah menawari Ukraina bantuan kemanusiaan lebih dari 100 metrik ton.
Namun, Israel kemudian berhenti mengirimkan bantuan militer dan mengikuti jejak negara-negara Barat dengan menjatuhkan sanksi kepada Rusia. Hal itu dilakukan karena Israel enggan memprovokasi Rusia.
Rusia undang Hamas
Rusia pada pertengahan bulan Februari mengatakan telah mengundang 14 organisasi untuk menghadiri rapat “intra-Palestina” di Moskwa.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov menyebut perwakilan Hamas dan Jihad Islam akan diundang dalam rapat dari tanggal 29 Februari hingga 2 Maret itu.
“Kami mengundang semua perwakilan Palestina, semua kekuatan politik yang berada di negara-negara di kawasan itu, termasuk Suriah dan Lebanon,” kata Bogdanov dikutip dari TASS.
“Kebanyakan dari mereka terafiliasi dengan Organisasi Pembebasan palestina, tetapi ada juga beberapa organisasi yang belum bergabung, Hamas dan Jihad Islam. Kami mengundang mereka juga.”
Bolganov mengatakan tujuan Rusia ialah membantu berbagai kekuatan Palestina agar sepakat untuk bersatu.
(Tribunnews/Febri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.