Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Viral Foto Bayi di Gaza Meninggal Dibom Israel tapi Malah Disebut Boneka, sang Ibu Tak Terima

Viral foto jasad bayi Palestina dibilang boneka. Sang ibu tak terima dan kini ungkap kisah di baliknya.

ABC News
Muhammad Hani Al-Zahar. Viral foto jasad bayi Palestina dibilang boneka. Sang ibu tak terima dan kini ungkap kisah di baliknya. 

Foto bayi Muhammad yang dibungkus kain kafan putih dengan mulut dan mata terbuka sambil digendong oleh ibu dan kakeknya di luar rumah sakit menjadi viral.

Foto-foto tersebut diambil oleh jurnalis foto lokal Ali Jadallah yang mempublikasikannya di akun Instagram miliknya, @alijadallah66 pada 1 Desember 2023.

Ali Jadallah tidak sendirian dalam mendokumentasikan kejadian tersebut.

Beberapa jurnalis foto lokal lainnya mendokumentasikan kejadian tersebut dan menerbitkan video perpisahan terakhir sang bayi.

Gambar-gambar tersebut juga dipublikasikan oleh Getty Images.

Namun, beberapa netizen membantah keberadaan si bayi dan menyebut bayi itu adalah boneka.

"Saya menyusuinya. Bagaimana bisa dia dibilang boneka? Dia bukan boneka. Dia anakku,” kata Asmahan.

Informasi yang salah, disinformasi, dan propaganda telah tersebar luas selama konflik Israel-Hamas saat ini, menurut pakar.

“Saya pikir intensitas wacana online seputar Israel dan Palestina jauh lebih buruk daripada yang pernah saya lihat dalam konflik mana pun,” kata Elliot Higgins, pendiri kelompok investigasi independen bernama Bellingcat.

“Orang-orang tidak mencari kebenaran dalam banyak kasus, tapi pada dasarnya hanya mencari hal-hal untuk saling menghina secara online."

Baca juga: Presiden Brasil Samakan Serangan Israel dengan Holocaust, Kolombia dan Bolivia Tunjukkan Solidaritas

"Ini sebenarnya hanya tentang orang-orang yang memperdebatkan posisi mereka, pendapat mereka, dan tidak benar-benar membuktikan kebenaran sebenarnya atas apa yang terjadi, "tambah Higgins.

Sementara itu, Muhammad Hani hanyalah salah satu dari 12.300 anak-anak Palestina yang terbunuh di Gaza hanya dalam waktu empat bulan, menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas.

Di Jalur Gaza, setidaknya 29.195 orang tewas dan 69.170 lainnya terluka oleh pasukan Israel sejak 7 Oktober, menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas.

Adapun Asmahan dan anak-anaknya yang tersisa, sebagian besar kini mengungsi dan tinggal di tenda-tenda.

"Rumah kami hilang. Anak-anak kami hilang. Cukup. Kasihanilah kami. Sumpah, kami lelah. Psikologi kami hancur. Psikologi anak-anak kami hancur. Kami tidak bisa lagi memberikan apa pun untuk mereka," ujar Asmahan.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved