Konflik Palestina Vs Israel
Ahli: Serangan Houthi di Laut Merah Melonjak hingga 500 Persen, Picu Krisis Pelayaran Global
Kelompok Houthi yang didukung Iran, yang menguasai sebagian besar Yaman, meningkatkan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah sebanyak 500 persen.
Pada hari Minggu (31/12/2023), militer AS mengatakan telah menenggelamkan tiga kapal Houthi ketika orang-orang bersenjata mencoba menaiki kapal kontainer Maersk di Laut Merah.
Houthi mengatakan 10 pejuang mereka tewas dalam insiden tersebut.
Baca juga: Takut Diamuk Houthi, Jerman Tarik Mundur Kapal Dagangnya dari Laut Merah
Laut Merah, garis depan kedua menuju Gaza
Farea al-Muslimi, Program Timur Tengah dan Afrika Utara, Chatham House mengatakan kepada Al Arabiya English bahwa meningkatnya jumlah serangan kemungkinan akan menyebabkan peningkatan kekerasan lebih lanjut di Bab al-Mandab, Yaman, dan Laut Merah.

"Laut Merah adalah garis depan terbaru dari Poros Perlawanan dan garis depan kedua di Gaza," katanya.
"Apakah Iran meminta Houthi untuk melakukan serangan ini atau tidak, tidak lagi menjadi masalah," urainya.
"Tindakan Houthi bahkan melampaui apa yang diimpikan atau diminta oleh Iran. Dengan dampak yang sangat kecil, hal ini dapat mengganggu tatanan internasional dan mengganggu perdagangan," bebernya.
Al-Muslimi mengatakan selama perang Gaza masih berlangsung, kelompok Houthi akan meningkatkan agresi mereka di Laut Merah, tanpa ada rencana untuk meredakannya.
Baca juga: Serangan Houthi Meningkat, Pelayaran Kapal Kargo Hindari Jalur Laut Merah Memutar ke Selatan Afrika
Dikutip dari Al Jazeera, pada Rabu (3/1/2024), Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan sebelumnya terhadap kapal dagang di Laut Merah.
"Angkatan laut angkatan bersenjata Yaman melakukan operasi yang menargetkan kapal CMA CGM TAGE yang sedang melakukan perjalanan menuju pelabuhan Palestina yang diduduki," kata Houthi pada platform X.

Operator Perancis CMA CGM mengatakan bahwa kapal kontainernya tidak terluka dan "tidak mengalami insiden".
Juru bicara CMA CGM mengatakan kapal itu menuju Mesir.
Serangan Houthi dalam beberapa pekan terakhir sebagian besar terkonsentrasi di Selat Bab al-Mandeb.
Pada hari Selasa (2/1/2024), raksasa pelayaran Denmark Maersk memperpanjang penangguhan layanan melalui jalur air dan Teluk Aden, Yaman selatan, "sampai pemberitahuan lebih lanjut".
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.