Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Ahli: Serangan Houthi di Laut Merah Melonjak hingga 500 Persen, Picu Krisis Pelayaran Global

Kelompok Houthi yang didukung Iran, yang menguasai sebagian besar Yaman, meningkatkan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah sebanyak 500 persen.

Alberto PIZZOLI / AFP
Sebuah kapal rudal angkatan laut Israel berpatroli di Laut Merah di lepas pantai kota pelabuhan Eliat di selatan Israel pada 26 Desember 2023. - Kelompok Houthi yang didukung Iran, yang menguasai sebagian besar Yaman, meningkatkan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah sebanyak 500 persen. 

TRIBUNNEWS.COM - Para ahli mengatakan serangan Houthi di Laut Merah melonjak hingga 500 persen, memicu krisis pelayaran global.

Sebagai dampak dari konflik Israel-Hamas di Palestina, kelompok Houthi yang didukung Iran, mengintensifkan serangan sampai mengganggu jalur perdagangan laut yang vital.

Para ahli memperkirakan perdagangan dunia dan harga komoditas akan melonjak.

Kelompok Houthi yang didukung Iran, yang menguasai sebagian besar Yaman, telah meningkatkan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah sebanyak 500 persen sebagai dampak terbaru dari perang Israel-Hamas di Jalur Gaza, menurut perhitungan para ahli.

Selama sebulan terakhir, kelompok Houthi telah menembakkan drone dan rudal ke kapal-kapal yang lewat di jalur air penting tersebut.

Baca juga: AS dan Sekutu Seperti Tak Punya Wibawa, Kapal-kapal Kargo Kembali Hindari Laut Merah

Houthi mengaku bertindak demi kepentingan rakyat Palestina yang terjebak dalam perang Israel-Hamas di Gaza.

Serangan-serangan tersebut terus berdampak pada jalur utama perdagangan Timur-Barat, terutama minyak, karena kapal-kapal yang mengakses Terusan Suez harus melalui Laut Merah.

Akibatnya, beberapa perusahaan pelayaran dan kargo di seluruh dunia menghentikan operasi mereka melalui jalur perdagangan penting ini dan mencari opsi alternatif yang lebih mahal.

Houthi telah bersumpah untuk melanjutkan serangan mereka sampai Israel menghentikan konflik di Gaza,

Kelompok militan itu juga memperingatkan bahwa mereka akan menyerang kapal perang AS, jika kelompok milisi tersebut menjadi sasaran.

Para ahli mengatakan kepada Al Arabiya English bahwa eskalasi tersebut tidak hanya akan meningkatkan gejolak regional.

Baca juga: Bantah Angkatan Laut AS di Laut Merah Diserang Rudal Jelajah, Pentagon: Houthi Lagi Anteng

Menurut mereka, eskalasi juga akan berdampak buruk pada Israel.

Sebuah kapal rudal angkatan laut Israel berpatroli di Laut Merah di lepas pantai kota pelabuhan Eliat di selatan Israel pada 26 Desember 2023.
Sebuah kapal rudal angkatan laut Israel berpatroli di Laut Merah di lepas pantai kota pelabuhan Eliat di selatan Israel pada 26 Desember 2023. - Kelompok Houthi yang didukung Iran, yang menguasai sebagian besar Yaman, meningkatkan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah sebanyak 500 persen.(Alberto PIZZOLI / AFP)

Dilansir Times of Israel, kelompok Houthi telah memperingatkan bahwa mereka akan menargetkan kapal-kapal di Laut Merah yang memiliki hubungan dengan Israel.

Beberapa rudal dan drone mereka telah ditembak jatuh oleh kapal perang AS, Perancis dan Inggris.

Menanggapi serangan tersebut, Amerika Serikat (AS) membentuk satuan tugas angkatan laut multinasional untuk melindungi pelayaran Laut Merah.

Pada hari Minggu (31/12/2023), militer AS mengatakan telah menenggelamkan tiga kapal Houthi ketika orang-orang bersenjata mencoba menaiki kapal kontainer Maersk di Laut Merah.

Houthi mengatakan 10 pejuang mereka tewas dalam insiden tersebut.

Baca juga: Takut Diamuk Houthi, Jerman Tarik Mundur Kapal Dagangnya dari Laut Merah

Laut Merah, garis depan kedua menuju Gaza

Farea al-Muslimi, Program Timur Tengah dan Afrika Utara, Chatham House mengatakan kepada Al Arabiya English bahwa meningkatnya jumlah serangan kemungkinan akan menyebabkan peningkatan kekerasan lebih lanjut di Bab al-Mandab, Yaman, dan Laut Merah.

Iran kini serius melibatkan diri dalam konflik dengan Israel dengan mengirim kapal perang Alborz ke Laut Merah.
Iran kini serius melibatkan diri dalam konflik dengan Israel dengan mengirim kapal perang Alborz ke Laut Merah. - Kelompok Houthi yang didukung Iran, yang menguasai sebagian besar Yaman, meningkatkan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah sebanyak 500 persen. (The New Arab)

"Laut Merah adalah garis depan terbaru dari Poros Perlawanan dan garis depan kedua di Gaza," katanya.

"Apakah Iran meminta Houthi untuk melakukan serangan ini atau tidak, tidak lagi menjadi masalah," urainya.

"Tindakan Houthi bahkan melampaui apa yang diimpikan atau diminta oleh Iran. Dengan dampak yang sangat kecil, hal ini dapat mengganggu tatanan internasional dan mengganggu perdagangan," bebernya.

Al-Muslimi mengatakan selama perang Gaza masih berlangsung, kelompok Houthi akan meningkatkan agresi mereka di Laut Merah, tanpa ada rencana untuk meredakannya.

Baca juga: Serangan Houthi Meningkat, Pelayaran Kapal Kargo Hindari Jalur Laut Merah Memutar ke Selatan Afrika

Dikutip dari Al Jazeera, pada Rabu (3/1/2024), Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan sebelumnya terhadap kapal dagang di Laut Merah.

"Angkatan laut angkatan bersenjata Yaman melakukan operasi yang menargetkan kapal CMA CGM TAGE yang sedang melakukan perjalanan menuju pelabuhan Palestina yang diduduki," kata Houthi pada platform X.

Maersk berencana untuk menaikan gaji para awak kapal yang berlayar melalui Laut Merah sebagai bentuk kompensasi atas bahaya yang ditimbulkan oleh serangan Houthi baru-baru ini.
Maersk berencana untuk menaikan gaji para awak kapal yang berlayar melalui Laut Merah sebagai bentuk kompensasi atas bahaya yang ditimbulkan oleh serangan Houthi baru-baru ini. - Kelompok Houthi yang didukung Iran, yang menguasai sebagian besar Yaman, meningkatkan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah sebanyak 500 persen. (HO)

Operator Perancis CMA CGM mengatakan bahwa kapal kontainernya tidak terluka dan "tidak mengalami insiden".

Juru bicara CMA CGM mengatakan kapal itu menuju Mesir.

Serangan Houthi dalam beberapa pekan terakhir sebagian besar terkonsentrasi di Selat Bab al-Mandeb.

Pada hari Selasa (2/1/2024), raksasa pelayaran Denmark Maersk memperpanjang penangguhan layanan melalui jalur air dan Teluk Aden, Yaman selatan, "sampai pemberitahuan lebih lanjut".

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved