Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Negara NATO Enggan Sumbang Kapal Perangi Houthi, Satgas Maritim AS di Laut Merah Cuma Besar di Nama

Keragu-raguan di kalangan sekutu AS menyebabkan Operation Prosperity Guardian berada dalam kesulitan melawan Houthi Yaman

British Gov.
Kapal perang Angkatan Laut Kerajaan Inggris, HMS Diamond. Kapal bertipe destroyer ini akan bertugas di Kawasan Teluk, mulai dari Laut Merah hingga Samudera Hindia guna mengamankan jalur pelayaran internasional dari gangguan milisi Houthi dan tentara Yaman, terkait perang Gaza antara Hamas dan Israel. 

Negara NATO Enggan Sumbang Kapal Perang, Satgas Maritim AS di Laut Merah Cuma Besar di Nama

TRIBUNNEWS.COM - Sepuluh hari setelah Menteri Pertahanan Amerika Serikar, Lloyd Austin mengumumkan pembentukan satuan tugas internasional untuk berpatroli di Laut Merah, sekitar setengah dari negara-negara yang disebutkan sebagai peserta belum secara nyata memberi kontribusi mereka.

Sementara negara-negara lain yang diklaim menjadi bagian dar Satgas tersebut, malah menolak deklarasi Austin tersebut.

Baca juga: Aliansi Rapuh AS di Laut Merah, Anggota NATO Ogah-ogahan Diajak Perang Lawan Houthi Yaman

Di bawah nama Operation Prosperity Guardian (OPG), “coalition of will” Washington klaim ini dimaksudkan untuk menghadapi serangan angkatan bersenjata Yaman dan milisi Ansarallah (Houthi) terhadap kapal-kapal terkait Israel yang mencoba melintasi Selat Bab al-Mandab.

Namun, hanya dua sekutu AS yang baru mengerahkan kapal perang ke pantai Yaman untuk mendukung koalisi.

Dua negara itu adalah Inggris, yang mengirimkan kapal perusak angkatan laut HMS Diamond, dan Yunani, yang mengumumkan pengerahan fregat angkatan laut Hellenic.

Cuma Nama Besar, Tak Mau Kirim Kapal

Fakta ini menyebabkan sejumlah analis geopolitik menyebut OPG sebagai aliansi rapuh yang besar di nama karena terdiri dari negara-negara besar yang punya armada angkatan laut mumpuni.

Menjadi cuma nama besar karena meski angkatan laut negara-negara ini tangguh, mereka enggan mengirimkan kapal-kapal perang mereka untuk berperang melawan Yaman dan Houthi di Laut Merah.

Baca juga: Ansarallah Houthi Yaman Serang Kapal Kontainer, AS Sibuk Tangkis Puluhan Drone dan 3 Rudal Balistik

Kapal-kapal komersial berlayar di Laut Mediterania di lepas pantai Israel utara pada 21 Desember 2023, menyusul pengumuman Amerika Serikat tentang niatnya untuk membentuk koalisi multinasional untuk melindungi kapal kargo yang melakukan perjalanan melalui Laut Merah dari serangan kelompok Houthi Yaman yang didukung Iran.
Kapal-kapal komersial berlayar di Laut Mediterania di lepas pantai Israel utara pada 21 Desember 2023, menyusul pengumuman Amerika Serikat tentang niatnya untuk membentuk koalisi multinasional untuk melindungi kapal kargo yang melakukan perjalanan melalui Laut Merah dari serangan kelompok Houthi Yaman yang didukung Iran. (Tangkap Layar Memo/Kredit Foto: Mati Milstein/NurPhoto Via Getty Images)

Kanada, Norwegia, dan Belanda mengkonfirmasi keikutsertaan mereka dalam OPG namun sejauh ini hanya mengonfirmasi bakal mengirim segelintir petugas staf.

Demikian pula, Seychelles meratifikasi dukungan mereka terhadap koalisi tetapi mengklarifikasi: “Partisipasi kami tidak mencakup pengiriman kapal atau personel militer untuk berpatroli di Laut Merah. Peran kami adalah membantu dalam memberikan dan menerima informasi karena banyak hal yang terjadi di dekat kami dapat berdampak pada kami.”

Pihak berwenang di Bahrain – satu-satunya negara Teluk yang disebutkan sebagai bagian dari aliansi pro-Israel – belum mengomentari peran mereka dalam OPG.

Namun, panglima perang AS mengumumkan pembentukan koalisi tersebut dari markas besar Armada Kelima AS di Manama.

Pekan lalu, polisi Bahrain menahan seorang tokoh oposisi terkemuka yang mengkritik pemerintah karena bergabung dengan OPG.

Kapal Perang Amerika Serikat (AS), USS Truxtun terlihat di Laut Merah pada 1 Mei 2023. Militan Houthi di Yaman telah menyatakan perang terhadap Operation Prosperity Guardian pimpinan AS, yang berupaya melindungi jalur pelayaran di Laut Merah.
Kapal Perang Amerika Serikat (AS), USS Truxtun terlihat di Laut Merah pada 1 Mei 2023. Militan Houthi di Yaman telah menyatakan perang terhadap Operation Prosperity Guardian pimpinan AS, yang berupaya melindungi jalur pelayaran di Laut Merah. (U.S. AFRICA COMMAND)

Negara NATO Pun Enggan

Hal yang semakin memperumit masalah Pentagon adalah tiga anggota NATO terakhir yang disebutkan sebagai bagian dari aliansi tersebut – Spanyol, Italia, dan Prancis – langsung menolak untuk menyerahkan komando kapal mereka ke AS.

Kementerian pertahanan Perancis pekan lalu mengatakan, pihaknya mendukung upaya untuk “mengamankan kebebasan navigasi di Laut Merah.”

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved