Konflik Palestina Vs Israel
Jutaan Warga Israel Terancam Kelaparan Imbas Kelompok Houthi Jegal Jalur Laut Merah
Houthi Yaman juga memperingatkan kapal – kapal dagang internasional untuk tidak melakukan perjalanan menuju Israel melalui Laut Merah.
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV – Jutaan warga Israel terancam menghadapi krisis pangan usai akses perdagangan di kawasan Laut Merah mengalami gangguan.
Fakta tersebut diungkap Asosiasi Industri Makanan Israel (FIAI) dan Asosiasi Produsen Israel (MIA).
Dalam laporan tertulisnya kedua asosiasi itu menyebut Israel berpotensi alami krisis pangan di tengah gejolak perang, buntut dari serangan milisi Houthi Yaman kepada kapal dagang Israel yang memicu kerentanan rantai pasok.
Baca juga: Tuding Houthi, Ternyata AS Dalang Penembakan Kapal Tanker Minyak Gabon di Laut Merah
“90 persen fasilitas pangan Israel berada di dalam zona konflik, apabila pemerintah tak kunjung turun tangan maka kemungkinan besar krisis pangan akan menimpa masyarakat Israel,” ujar odi Manevich Ketua FIAI,dan Ron Tomer Presiden MAI dikutip dari Almayadeen.
Mencegah ancaman krisis pangan terjadi, pihak FIAI mendesak pemerintah rezim untuk segera mengambil langkah komprehensi guna mencegah skenario krisis pangan.
Sebagai informasi, Sejak perang antara Hamas dan Israel memanas, Milisi Houthi Yaman menjadi salah satu kelompok yang vokal memberikan dukungan bagi Gaza, salah cara yang dilakukan Houthi yakni melakukan serangan maritim, yang menargetkan kapal dagang asal Israel.
Tak sampai disitu, Houthi Yaman juga memperingatkan kapal – kapal dagang internasional untuk tidak melakukan perjalanan menuju Israel melalui Laut Merah, apabila peringatan tersebut dilanggar pasukan Houthi Yaman tak segan meledakan kapal tersebut menggunakan drone balistik dan drone bersenjata.
Ancaman tersebut dilontarkan Houthi Yaman sebagai bentuk protes atas invasi dan tindakan blokade bantuan kemanusian yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.
Imbasnya kapal dagang internasional yang akan melakukan perjalanan ke Israel harus putar balik mengelilingi Afrika menuju jalur Terusan Suez yang menghubungkan laut Tengah dengan Laut Merah agar tak menjadi sasaran target Houthi Yaman.
Alasan ini yang menyebabkan Israel kesulitan untuk melakukan ekspor dan impor hingga merugi 3 miliar dolar AS akibat terputusnya jalur Laut Merah dan Laut Arab, sehingga biaya pengiriman impor melonjak naik dan membuat keuntungan pasar terpangkas sebanyak 85 persen.
900 Pekerja di Israel Jadi Pengangguran
Tak hanya memicu krisis pangan, dampak perang di Gaza juga membuat angka pengangguran di Israel meningkat.
Menurut laporan Taub Center for Social Policy Studies, sebuah wadah pemikir Israel total pengangguran di Tel Aviv saat ini telah mencapai 900 orang.
Tak hanya itu dampak perang juga membuat tingkat kemiskinan Israel melesat tajam, hingga pemerintahan Tel Aviv untuk melakukan pemangkasan bantuan ekonomi- sosial pada sejumlah lembaga amal.
Israel bahkan mulai menelantarkan 81,6 penerima bantuan lanjut usia, dengan dalih untuk menekan pembengkakan negara di tengah situasi perang di jalur Gaza.
Sementara 81,6 penerima bantuan lanjut usia hidup dalam kemiskinan dan 31,5 persen warga Israel menghadapi kerawanan pangan yang parah.
Dampak lain yang ditimbulkan dari perang sebanyak 79,3 persen warga Israel menderita penyakit kronis lantaran kesulitan mendapatkan akses perawatan kesehatan gratis.
Konflik Palestina Vs Israel
Israel Gempur Gaza dan Perluas Serangan ke Tepi Barat, Serangan sejak Fajar Telah Tewaskan 36 Orang |
---|
Trump Berencana Jual Senjata Rp106 Triliun ke Israel, Apa Saja Isinya? |
---|
Trump Kembali Beri Karpet Merah ke Israel, Usul Penjualan Senjata Jumbo Rp 106 Triliun |
---|
Diplomasi Indonesia Diminta Lebih Aktif untuk Tekan Israel Hentikan Serangan ke Gaza |
---|
Konser Amal untuk Palestina di Wembley, London Meraup Rp 33,2 Miliar |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.