Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

IDF Selidiki Dugaan Terowongan Hamas di Tepi Barat, Warga Israel Mengaku Dengar Suara Penggalian

Israel menyelidiki dugaan adanya terowongan Hamas di Tepi Barat dekat perbatasan Beit Hefer. Pemukim Israel mengaku mendengar suara galian.

JACK GUEZ / AFP
Dalam gambar yang diambil selama tur media yang diselenggarakan oleh militer Israel pada 15 Desember 2023, tentara mengunjungi terowongan yang dilaporkan digunakan Hamas untuk menyerang Israel melalui penyeberangan perbatasan Erez pada 7 Oktober 2023. -- Israel menyelidiki dugaan terowongan Hamas di Tepi Barat. 

Namun, klaim tersebut dipatahkan oleh investigasi The Washington Post yang mengatakan bukti yang disajikan Israel tidak menunjukkan satupun dari lima bangunan yang disebut terhubung ke jaringan terowongan Hamas.

"Tidak ada bukti terowongan itu diakses dari dalam rumah sakit," lapor The Washington Post, Jumat (22/12/2023).

Sementara itu, Hamas baru mengakui satu terowongan, yang merupakan terowongan terbesar yang ditemukan Israel di Jalur Gaza pada Jumat (15/12/2023).

"Anda datang terlambat, misi telah selesai," kata Brigade Al-Qassam di saluran Telegram pada Senin (18/12/2023).

Dalam gambar yang diambil selama tur media yang diselenggarakan oleh militer Israel pada 15 Desember 2023, juru bicara militer Daniel Hagari berdiri di sebuah terowongan yang dilaporkan digunakan Hamas untuk menyerang Israel melalui penyeberangan perbatasan Erez pada 7 Oktober. Pada 2023, mereka telah menemukan terowongan Hamas terbesar di Jalur Gaza sejauh ini, hanya beberapa ratus meter dari perbatasan Erez.
Dalam gambar yang diambil selama tur media yang diselenggarakan oleh militer Israel pada 15 Desember 2023, juru bicara militer Daniel Hagari berdiri di sebuah terowongan yang dilaporkan digunakan Hamas untuk menyerang Israel melalui penyeberangan perbatasan Erez pada 7 Oktober 2023. (JACK GUEZ / AFP)

Baca juga: Israel Buka Opsi Deportasi Pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan Mohammed Deif

Hamas Palestina vs Israel

Perang Israel dan Hamas semakin memanas setelah Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Hamas mengatakan serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.

Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.

Setelah pertukaran sandera selama 7 hari yang dimulai Jumat (24/11/2023), kurang lebih 138 sandera masih ditahan Hamas di Jalur Gaza.

Sementara itu pembalasan Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 20.424 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Senin (25/12/2023), lebih dari 2,2 juta warga Palestina menjadi pengungsi, dikutip dari Al Jazeera.

Kekerasan juga meningkat di Tepi Barat, terutama setelah Israel melakukan penyerbuan besar-besaran ke wilayah yang dikuasai Otoritas Pembebasan Palestina (PLO) tersebut.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved