Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Spanyol Tolak Gabung Aliansi Bentukan AS Perangi Houthi di Laut Merah: Saudi dan UEA Lebih Dulu  

Situasi di Spanyol membingungkan dan pemimpin oposisi, Alberto Nunez Feijoo, mengkritik Perdana Menteri Pedro Sanchez karena memasukkan Spanyol

Editor: Erik S
Khaled Ziad / AFP
Anggota penjaga pantai Yaman mengamati kapal patroli di Laut Merah di lepas pantai kota Mokha Yaman yang dikuasai pemerintah di provinsi Taiz barat, dekat Selat Bab al-Mandab yang strategis, pada 12 Desember 2023. 

Sebagian besar serangan mereka telah digagalkan, namun bulan lalu, mereka membajak sebuah kapal komersial, dan bulan ini, mereka menyerang sebuah kapal Norwegia dengan rudal, sehingga memicu kebakaran.

Serangan mereka telah menekan perusahaan pelayaran terbesar di dunia untuk mengubah rute kapal, sehingga mengganggu perdagangan global dan meningkatkan harga minyak.

“Masalahnya dengan Houthi adalah sangat sulit untuk menghalangi mereka,” kata Yoel Guzansky, mantan pejabat Israel dan peneliti senior di Institut Studi Keamanan Nasional Universitas Tel Aviv.

Serangan Houthi mengganggu Israel?

Beberapa perusahaan pelayaran terbesar di dunia terpaksa mengubah rute kapal mereka dengan biaya yang besar setelah kelompok Houthi Yaman menargetkan kapal-kapal yang menuju pelabuhan Israel sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina.

Amerika Serikat pada hari Selasa mengumumkan pembentukan koalisi 10 negara mencegah serangan yang mengancam mengganggu perdagangan yang melewati salah satu rute maritim tersibuk di dunia tersebut.

Israel telah merasakan dampak dari terganggunya perdagangan maritim.

Baca juga: Profil Pemimpin Houthi, Abdul Malik Al-Houthi, Mulai Menjabat saat Usia 23 Tahun Gantikan sang Kakak

Lalu lintas melalui pelabuhan selatan Eilat, yang terletak di kota yang juga merupakan tujuan wisata, terhenti, dan masa depan tampaknya tidak menentu seiring dengan berkecamuknya perang.

Mesir, yang sudah menghadapi kemerosotan perekonomian sebelum perang, bisa sangat menderita akibat melambatnya perdagangan.

Selain penurunan biaya transit untuk kargo yang melewati Terusan Suez, sesuatu yang sangat bergantung pada Mesir.

Eropa dan negara-negara di Mediterania kemungkinan akan menderita kerugian terbesar jika situasi ini terus berlanjut dalam jangka panjang, karena banyak kapal yang membawa kargo ke dan dari negara-negara tersebut terkena dampaknya. (Aljazeera/The New York Times/Anadolu Agency)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved