Konflik Palestina Vs Israel
Menlu RI Dorong Misi PBB untuk Stabilitas dan Rekonstruksi Gaza
Menlu Sugiono membahas proposal pembentukan misi stabilitas internasional untuk mengamankan dan membangun kmebali Gaza.
Penulis:
Danang Triatmojo
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono membahas proposal pembentukan misi stabilitas internasional untuk mengamankan dan membangun kembali Gaza.
Hal itu diungkapkannya di sela Sidang Majelis Umum PBB ke-80.
Baca juga: Menlu Sugiono akan Hadiri KTT Darurat Arab–Islam di Doha Bahas Serangan Israel ke Timur Tengah
Pertemuan ini dipimpin Menlu Prancis, Jean-Noël Barrot, di New York, Amerika Serikat (AS), Selasa 23 September 2025 waktu setempat.
Adapun pertemuan ini diselenggarakan sebagai salah satu tindak lanjut New York Declaration yang disepakati dalam Konferensi Tingkat Tinggi PBB di New York pada 28–30 Juli 2025 lalu, dan disahkan Majelis Umum PBB pada 12 September 2025.
Indonesia tercatat berperan aktif sebagai salah satu negara yang memimpin kelompok kerja pada konferensi tersebut.
Dalam pernyataannya, Sugiono menegaskan rencana apapun tidak akan bisa berjalan jika perdamaian belum tercipta di lapangan.
Gencatan senjata jadi langkah pertama yang esensial bagi Gaza.
"Tanpa perdamaian di lapangan, tidak ada rencana yang bisa berjalan. Gencatan senjata adalah prasyarat bagi segala upaya ke depan," tegas Sugiono dalam keterangan resminya, Kamis (25/9/2025).
Sugiono menekankan ‘hari setelah’ harus dimaknai sebagai akhir dari pendudukan.
Indonesia lanjutnya, siap berkontribusi dalam misi perdamaian di bawah naungan PBB, demi terciptanya stabilitas kawasan, memastikan akses kemanusiaan tanpa blokade dan melindungi warga sipil.
Masa depan Gaza, harus tetap menjadi proses yang dipimpin dan dimiliki rakyat Palestina.
"Indonesia siap berkontribusi pada setiap langkah menuju perdamaian, termasuk proses menuju solusi dua negara," kata Sugiono.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.