Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Cueki AS, Israel Mau Gempur Lebanon: Hizbullah Punya 150 Ribu Rudal, IDF Tak Siap Perang Multifront

jenderal pasukan cadangan Israel, Yitzhak Brick memperingatkan kalau Israel tidak siap menghadapi perang di lawan Hamas dan Hizbullah secara bersamaan

AFP/JALAA MAREY
Tentara Israel mengambil posisi selama latihan di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi pada 9 November 2023, di tengah meningkatnya ketegangan lintas batas antara Hizbullah dan Israel ketika pertempuran berlanjut di selatan dengan militan Hamas di Jalur Gaza. (Foto oleh Jalaa MAREY / AFP) 

Brick menambahkan kalau Hizbullah dapat mencapai sasaran seperti [pembangkit listrik], [fasilitas] air, pangkalan angkatan udara, dan mengganggu lalu lintas jalan raya serta [menggusur] penduduk.

Namun, Menteri Pertahanan Yoav Gallant baru-baru ini melontarkan ancaman terhadap Hizbullah, dengan mengatakan, "Jika Hizbullah ingin naik satu level, kami akan naik lima level."

Hizbullah meresponsnya dengan menyatakan, Tentara Israel telah 'menusuk beruang' dengan melakukan lebih dari sekadar menyerang pos-pos milisi, melancarkan serangan terhadap penduduk sipil Lebanon.

Aksi Israel ini tidak dianggap enteng oleh Hizbullah.

Milisi perlawanan Lebanon itu memperingatkan dalam sebuah pernyataan resmi kalau mereka akan membalas setiap serangan Israel.

“Perlawanan menegaskan bahwa setiap kerugian terhadap warga sipil akan terjadi. dipenuhi dalam ukuran yang sama. Apa yang terjadi di front kami sangatlah penting dan berpengaruh,” kata Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dalam pidatonya baru-baru ini.

“Ini tidak akan dibatasi terlalu lama […] Semua opsi di pihak Lebanon terbuka. Semua pilihan ada di meja, dan kami dapat memutuskannya kapan saja,” ujar Ketua Parlemen Lebanon dan Ketua Gerakan Amal, Nabih Berri.

Serupa dengan Nasrallah Nabih Berri juga memperingatkan Israel kalau Lebanon siap jika Israel memilih untuk memperluas konflik yang sedang berlangsung dengan Hizbullah.

Lebanon dan Israel mempunyai ketegangan bersejarah, dimana masyarakat Lebanon melihat Israel, seperti yang diungkapkan oleh pendiri Amal, ulama dan politisi Muslim Syiah, Musa Sadr, sebagai “sebuah kejahatan terbesar.”

Serangan Hizbullah terhadap Israel mempunyai status yang sama dengan serangan yang dilakukan oleh Vietnam terhadap AS.

Itu ditunjukkan saat Hizbullah memaksa tentara Israel mundur pada tahun 2000 dengan cara yang mirip dengan mundurnya AS dari Vietnam pada tahun 1970-an.

Berbicara pada tahun 2006, kesaksian personel tentara Israel menunjukkan bahwa kekuatan tempur Hizbullah membingungkan pasukan Israel.

“Mereka bagus di wilayah mereka sendiri,” demikian bunyi kesaksian tentara Israel.

Salah satu jenderal tentara Israel mengatakan kalau pertempuran bertahun-tahun melawan pejuang gerilya Palestina mengikis kemampuan perang konvensional tentara.

“Memberikan peta, daftar target, dan lain-lain kepada pasukan adalah satu hal. Dilatih untuk misi itu adalah hal lain—mereka tidak dilatih,” kata sang jenderal.

(oln/TC/TheTimes)

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved