Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

15 Perusahaan Israel Akan Bangun Rumah di Jalur Gaza, Rebut Tanah Warga Palestina

Sekitar 15 perusahaan Israel akan bangun rumah di Jalur Gaza. Harey Zahav mengatakan sedang merebut tanah Palestina dan mengusir warganya.

Instagram Harey Zahav
Unggahan dari perusahaan real estate Israel, Harey Zahav, yang mengumumkan rencananya untuk mulai menjual tanah Palestina kepada pemukim Israel. 

“Pemukiman di Tepi Barat dimulai pada tahun 1970an, namun saat ini terdapat lebih dari setengah juta orang Yahudi di Yudea dan Samaria (nama alkitabiah untuk Tepi Barat),” tambahnya.

Tentara Israel dikerahkan menyusul bentrokan antara warga Palestina (tidak dalam gambar) dan pemukim Israel yang mendirikan tenda di tanah di desa Halhoul utara Hebron di Tepi Barat yang diduduki, pada 1 Agustus 2023.
Tentara Israel dikerahkan menyusul bentrokan antara warga Palestina (tidak dalam gambar) dan pemukim Israel yang mendirikan tenda di tanah di desa Halhoul utara Hebron di Tepi Barat yang diduduki, pada 1 Agustus 2023. (HAZEM BADER / AFP)

Pemukiman Ilegal Israel di Wilayah Palestina

Israel telah memperluas pemukiman setelah merebut Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza dalam Perang Enam Hari pada Juni 1967.

Pada September 1967, Blok Etzion di Hebron adalah pemukiman pertama yang dibangun di Tepi Barat yang diduduki.

Pemukiman tersebut sekarang menampung 40.000 orang, seperti diberitakan Al Jazeera.

Kfar Etzion, salah satu pemukiman tertua, menampung sekitar 1.000 orang sementara pemukiman terbesar, Modi’in Illit, memiliki sekitar 82.000 pemukim, sebagian besar dari mereka adalah Yahudi ultraortodoks.

Pemerintahan Israel berturut-turut menerapkan kebijakan ini yang menyebabkan peningkatan populasi pemukim di wilayah pendudukan.

Sekitar 40 persen wilayah Tepi Barat yang diduduki kini dikuasai oleh pemukiman.

Warga Palestina memeriksa bangunan yang setengah hancur menyusul pemboman Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan, pada 15 Desember 2023, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.
Warga Palestina memeriksa bangunan yang setengah hancur menyusul pemboman Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan, pada 15 Desember 2023, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. (KATA KHATIB/AFP)

Baca juga: Foto-foto Terowongan Hamas yang Ditemukan Israel, Terbesar di Gaza, Habiskan Dana Jutaan Dolar

Hamas Palestina vs. Israel

Sebelumnya, Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Hamas mengatakan serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.

Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan perang melawan Hamas dan meluncurkan pasukan ke Jalur Gaza pada keesokan harinya.

Pengeboman Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 19.088 warga Palestina dan melukai lebih dari 54.450 lainnya sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Minggu (17/12/2023), lebih dari 2,2 juta warga Palestina menjadi pengungsi, dikutip dari WAFA.

Kekerasan juga meningkat di Tepi Barat, terutama setelah Israel melakukan penyerbuan besar-besaran ke wilayah yang dikuasai Otoritas Pembebasan Palestina (PLO) tersebut.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved