Konflik Palestina Vs Israel
Israel Mengalami Kekalahan Terburuk di Gaza: 15 Tentara Tewas Termasuk Kolonel dan Letkol
Sebanyak 10 tentaranya tewas dalam 24 jam terakhir, termasuk kolonel yang memimpin pangkalan depan dan letnan kolonel yang memimpin resimen.
"Pertama, memenangkan hati dan pikiran warga melalui tindakan nyata, dan memastikan Hamas tidak dapat bangkit kembali," ujarnya, seperti dilansir dari CNA.
Baca juga: IDF Kerahkan Batalyon Caracal Berisi Wanita Tentara Buat Misi Rahasia: Diklaim Lenyapkan 100 Hamas
Ia berbicara dalam acara SR Nathan Distinguished Lecture 2023 pada Rabu (13/12/2023).
Forum ini dimoderatori oleh Bilahari Kausikan, ketua Institut Timur Tengah Universitas Nasional Singapura.
Petraeus, yang menghabiskan sebagian besar karir militernya di Timur Tengah melalui peran sebagai komandan Komando Pusat AS, mengamati bahwa tidak ada negara Arab atau organisasi internasional yang mengindikasikan kesediaan untuk mengelola Gaza.
"Saya juga tidak melihat adanya kesediaan dari pihak AS untuk memerintah Gaza. Jadi, satu gagasan besar tentang siapa yang akan mengelola Gaza, setidaknya pada masa transisi, (mulai) terlihat semakin jelas bagi saya bahwa itu haruslah Israel sebagai mode default," katanya.
"Idealnya ... dan tujuannya pada akhirnya adalah memiliki entitas Palestina yang kompeten, mampu, dan dapat dipercaya yang dapat mengawasi orang-orang Palestina di Gaza, tetapi kita tidak melihat salah satu dari mereka, bahkan di Tepi Barat," tambahnya.
Otoritas Palestina telah mengawasi beberapa bagian Tepi Barat yang diduduki Israel sejak pertengahan 1990-an.
Presiden AS Joe Biden mengatakan bulan lalu bahwa Otoritas Palestina yang "direvitalisasi" pada akhirnya harus memerintah Jalur Gaza dan Tepi Barat setelah perang Israel-Hamas.
Menanggapi hal tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa otoritas Palestina dalam bentuknya sekarang tidak mampu menerima tanggung jawab atas Gaza.
Baca juga: Update Perang Israel-Hamas Hari ke-68, Gaza Diguyur Hujan Lebat, Was-was Muncul Penyakit Menular
Netanyahu sebelumnya mengatakan bahwa Israel harus mempertahankan tanggung jawab militer secara keseluruhan di Gaza di masa yang akan datang.
Petraeus, yang juga mantan direktur Badan Intelijen Pusat, mengatakan bahwa administrator masa depan Gaza harus memastikan bahwa Hamas tidak dapat bangkit kembali.
"(Pembentukan kembali) Hamas mungkin akan menjadi tantangan terbesar yang dihadapi Israel setelah menghancurkan Hamas, yang saya yakin dapat dilakukan, meskipun sangat, sangat menantang," ujar Petraeus, seraya menegaskan bahwa Iran akan berusaha membantu Hamas dengan cara apa pun. (Reuters/Kompas.com)
Konflik Palestina Vs Israel
Gaza Dibungkam, Internet dan Telepon Padam Total saat Tank Israel Kepung Kota |
---|
Lagi, AS Veto Resolusi DK PBB Soal Gencatan Senjata Gaza untuk Keenam Kalinya |
---|
Israel Pamer Iron Beam, Perisai Laser Canggih yang Bisa Hancurkan Roket dan Drone |
---|
Sidang Umum PBB 23 September di New York: Indonesia akan Bawa Isu Palestina |
---|
Rusia Turun Tangan, Bantu Warga Palestina Keluar dari Kota Gaza Saat Serangan Israel Menggila |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.