Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pemberontak Houthi Ancam Lakukan Serangan Menyakitkan ke Israel, Balasan usai Gaza Dibombardir Lagi

Pemberontak Houthi di Yaman pada Minggu mengeluarkan ancaman terhadap Israel, di mana akan serang Israel usai Jalur Gaza kembali dibombardir.

Foto: MOHAMMED HUWAIS/AFP
Sebuah rudal dengan peluncur mobile dalam parade kelompok Ansarallah (Houthi) menandai pengambilalihan Yaman oleh Houthi. Pemberontak Houthi di Yaman pada Minggu mengeluarkan ancaman terhadap Israel, di mana akan serang Israel usai Jalur Gaza kembali dibombardir. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemberontak Houthi di Yaman menberikan ancaman pada Israel, Minggu (3/12/2023), usai pasukan Benjamin Netanyahu kembali menyerang Jalur Gaza.

Kelompok Houthi tersebut mengatakan akan memberikan serangan yang keras dan menyakitkan ke Israel.

“Angkatan bersenjata kami akan kembali menargetkan entitas pendudukan Zionis dengan ‘pukulan’ yang menyakitkan dan tegas.”

“Yakni setelah mereka kembali melakukan agresi brutal di Jalur Gaza,” kata juru bicara militer kelompok tersebut, Yahya Saree dalam sebuah pernyataan yang disampaikan di sebuah acara di Ibu Kota Sanaa.

Mengutip Anadolu Agency, Saree juga menambahkan kelompoknya telah terlibat pertempuran dengan Zionis dan Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Eli Cohen Kesal Turki Bela Hamas, Ankara: Mereka Ada karena Agresi Israel di Palestina

Saree menyebut pertempuran itu akan berlanjut sampai agresi terhadap Gaza.

Dia memperingatkan bahwa serangan Israel terhadap Yaman akan menjadi kebodohan besar.

Pun, dirinya mengatakan pasukan dan penduduk Yaman akan membalas serangan itu.

Pernyataan itu juga muncul setelah Operasi Perdagangan Laut Inggris menuliskan cuitan di  X soal kemungkinan adanya ledakan di Selat Bab el-Mandeb, di Laut Merah dari sisi Yaman, dan mendesak kapal-kapal untuk berhati-hati.

Di sisi lain, juru bicara militer Israel Jonathan Conricus mengatakan pada platform media sosial X:

"Iran dan proksi Houthi mereka adalah ancaman bagi seluruh dunia bebas,” terangnya dalam cuitannya.

Diketahui setidaknya 509 warga Palestina telah tewas dan 1.316 terluka sejak Jumat (1/12/2023) dalam serangan udara Israel, menurut Kementerian Kesehatan Gaza

Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza

Penduduk kompleks perumahan Kota Hamad yang didanai Qatar di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, membawa beberapa barang milik mereka saat meninggalkan rumah setelah serangan Israel, pada 2 Desember 2023. Gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas berakhir pada 1 Desember 2023, dengan tentara Israel mengatakan operasi tempur telah dilanjutkan, menuduh Hamas melanggar jeda operasional.
Penduduk kompleks perumahan Kota Hamad yang didanai Qatar di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, membawa beberapa barang milik mereka saat meninggalkan rumah setelah serangan Israel, pada 2 Desember 2023. Gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas berakhir pada 1 Desember 2023, dengan tentara Israel mengatakan operasi tempur telah dilanjutkan, menuduh Hamas melanggar jeda operasional. (MAHMUD HAMS / AFP)

Lebih dari 15.500 warga Palestina, sebagian besar anak-anak dan perempuan, telah tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober 2023.

Baca juga: Kronologi Hamas-Israel Gagal Perbarui Gencatan Senjata setelah Debat soal Sandera di Gaza

Korban tewas resmi di Israel mencapai 1.200 orang.

Terbaru, setidaknya sembilan orang tewas dalam serangan Israel di dekat Rafah Gaza, mengutip Al Jazeera, Senin (4/12/2023).

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved