Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Sejak Israel Gempur Gaza, Skandal Korupsi PM Netanyahu Tenggelam, Tapi dapat Masalah Baru

Dalam beberapa bulan terakhir Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali disorot  tersandung kasus mega korupsi.

Editor: Hasanudin Aco
ABIR SULTAN / KOLAM RENANG / AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara selama konferensi pers di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv pada 28 Oktober 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. 

Netanyahu Dapat Masalah Baru

Meski kasus korupsinya mulai tenggelam namun bukan berarti Netanyahu tidak mendapatkan persoalan baru dari dalam negerinya.

Akibat serangan ke Gaza, Israel mulai bergejolak sampai membuat posisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di ujung tanduk.

Hampir seluruh penduduk Israel menghujat pemimpinnya itu karena tidak puas.

Netanyahu ditunjuk hidungnya, disalahkan habis-habisan atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.

Sebanyak 1.200 nyawa warga Israel yang tewas akibat serangan itu dianggap karena kegagalan Netanyahu dalam mengelola keamanan wilayahnya.

Kini, ketidakpercayaan publik berkali-kali lipat kala oposisi mengkapitalisasinya menjadi upaya penggulingan melalui parlemen.

Serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu dianggap sebagai kegagalan sistem keamanan di bawah kepemimpinan Netanyahu.

Aljazeera melaporkan, 94 persen warga Israel menilai Netanyahu bersalah dan harus mundur setelah perang dengan Hamas usai.

Terlebih, kepercayaan penduduk Israel pudar karena melihat tidak adanya kesungguhan Netanyahu untuk membebeaskan 200 orang yang disandra Hamas di Gaza, Palestina.

Upaya pembebasan sandra mentok di kompromi akan permintaan gencatan senjata.

Netanyahu menolak tawaran kelompok-kelompok di Palestina untuk gencatan senjata selama tiga hari dengan balasan pembebeasan 50 warga Israel.

Zachary Lockman, pakar Palestina dan Israel di Universitas New York, mengatakan kepada Aljazeera pada Sabtu (18/11/2023), Amerika memang mendukung Netanyahu soal penolakan gencatan senjata.

Namun tekanan dari belahan dunia lain, termasuk Eropa begitu besar.

"Permintaan untuk gencatan senjata meningkat di Amerika Serikat, tetapi [juga] di Eropa dan negara-negara lain," kata Lockman.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved