Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Anggota Parlemen Israel Serukan agar IDF Musnahkan Gaza, tapi Pesannya Langsung Dihapus

Lewat media sosial, anggota parlemen Israel menyerukan agar IDF memusnahkan Gaza.

Editor: bunga pradipta p
AFP/-
Gambar selebaran yang dirilis oleh tentara Israel pada 5 November 2023 ini menunjukkan pasukan Israel berpatroli di dalam Jalur Gaza saat pertempuran antara Israel dan gerakan Hamas Palestina terus berlanjut. Satu bulan setelah Israel dilanda serangan Hamas, kehidupan masyarakat Palestina dan Israel berubah setelah mereka melancarkan perang pembalasan di Jalur Gaza. Serangan tanggal 7 Oktober oleh militan Hamas yang menyerbu Gaza dan menyerang kibbutzim dan wilayah selatan Israel menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan sangat melukai negara tersebut. Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan hampir 9.500 orang tewas, dua pertiganya adalah perempuan dan anak-anak, dan sebagian besar warga sipil. (Photo by Israeli Army / AFP) 

“Keputusan Dewan Keamanan bukan sekedar kata-kata. Keputusan itu harus dilaksanakan,” kata Borrel pada konferensi pers bersama.

Israel Kembali Lakukan Serangan Udara

Seorang pria bereaksi sambil menggendong jenazah ibunya yang terbungkus selimut di tengah reruntuhan bangunan yang hancur dalam serangan Israel di kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza tengah pada 2 November 2023, saat pertempuran antara Israel dan gerakan Hamas Palestina melanjutkan.
Seorang pria bereaksi sambil menggendong jenazah ibunya yang terbungkus selimut di tengah reruntuhan bangunan yang hancur dalam serangan Israel di kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza tengah pada 2 November 2023, saat pertempuran antara Israel dan gerakan Hamas Palestina melanjutkan. (MAHMUD HAMS / AFP)

Baca juga: 2 Jurnalis Palestina Terbunuh oleh Israel di Jalur Gaza, Tercatat Ada 79 Kematian Wartawan

Di tengah perundingan kesepakatan untuk jeda kemanusiaan, Israel kembali melakukan serangan udara pada Minggu.

Serangan udara Israel tersebut telah menewaskan puluhan orang, termasuk anak-anak, di Gaza utara, tengah, dan selatan, kata pejabat dan media Palestina.

Setidaknya 31 orang tewas dalam serangan Israel di kamp pengungsi Bureij dan Nuseirat di Gaza tengah, kata Kementerian Kesehatan Palestina, dikutip dari AlJazeera.

Seorang wanita dan anaknya juga tewas dalam serangan di kota Khan Younis di selatan, kantor berita Palestina, WAFA, melaporkan.

Pasukan Israel juga menembak mati dua orang, termasuk pria disabilitas, saat menyerang Tepi Barat.

Pria disabilitas bernama Issam al-Fayed itu tewas di pintu masuk kamp pengungsi Jenin.

Serangan itu terjadi setelah serangan dahsyat pada sekolah-sekolah dan kamp-kamp pengungsi di Gaza utara.

Sebanyak 50 orang tewas saat Israel menyerang sekolah Al-Fakhoura di kamp pengungsi Jabalia pada Sabtu.

Sementara, puluhan korban lainnya juga dilaporkan tewas dalam serangan di sekolah di Tall az-Zaatar.

"Pemandangannya sangat mengerikan. Mayat perempuan dan anak-anak tergeletak di tanah, sedangkan yang lain berteriak minta tolong," ungkap seorang korban luka yang selamat dari serangan di Al-Fakhoura, Ahmed Radwan, kepada Associated Press (AP).

Marwan Bishara, seorang analis politik senior untuk Al Jazeera, mengatakan sekolah Al-Fakhoura dapat digambarkan sebagai “sekolah al-Shifa”.

Alasannya, sekolah itu telah berulang kali diserang oleh pasukan Israel seperti Rumah Sakit al-Shifa, fasilitas medis terbesar di Gaza, yang telah diserang dan dijadikan target utama kampanye militer Israel.

“Tidak ada yang membeda-bedakan fakta bahwa sebuah sekolah yang menampung ribuan orang telah dibom dari udara."

"Hal itu dimaksudkan untuk menimbulkan kerusakan, kerugian manusia, penderitaan dan kematian,” kata Bishara.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved