Konflik Palestina Vs Israel
2 Media Internasional Sebut Israel Mungkin Letakkan Senjata di Rumah Sakit Al-Shifa
Dua media internasional, CNN dan BBC menyebut Israel mungkin meletakkan senjata di Rumah Sakit Al-Shifa, yang diklaim sebagai markas Hamas.
Bassem Naim membantah klaim Israel mengenai Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang menemukan senjata Hamas selama penyerbuan di Rumah Sakit Al-Shifa, yang mereka yakini sebagai markas Hamas.
"Sandiwara Israel di Kompleks Medis Shifa hanyalah sebuah lelucon," kata Bassem Naim pada Rabu (15/11/2023), dikutip dari Al Jazeera.
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan bahwa IDF sengaja membawa senjata dan menempatkannya di Rumah Sakti Al-Shifa.
"Bukti yang diberikan oleh tentara pendudukan (IDF) sangatlah konyol dan tidak berharga," lanjutnya.
Meski Israel mengklaim kompleks Rumah Sakit Al-Shifa adalah markas Hamas, IDF hanya mengatakan Hamas ada di sana tapi telah mundur.
Mereka juga tidak menemukan satupun sandera yang ditahan Hamas sejak Sabtu (7/10/2023).

Baca juga: Gerah Dihajar Rudal Houthi Ansarallah, Komandan Angkatan Udara Israel Siap Bombardir Yaman
Mendukung tanggapan Bassem Naim, anggota biro politik Hamas, Izzat al-Rishq, juga mengatakan bukti yang diberikan Israel hanyalah lelucon.
"Kami memperingatkan dan mengatakan pendudukan (Israel) akan melakukan sandiwara, seperti yang diklaimnya di Rumah Sakit Rantisi, yang terbukti palsu," kata Izzat al-Rishq, Rabu (15/11/2023), dikutip dari Anadolu.
"Hari ini mereka menyajikan cerita sepele dan tuduhan yang memalukan," lanjutnya.
Izzat al-Rishq menekankan, Hamas berulang kali meminta komite dari PBB, WHO, dan Palang Merah untuk datang dan memverifikasi sendiri kebohongan Israel di tempat yang mereka sebut markas Hamas.
Sementara itu pada Rabu (15/11/2023), Radio Tentara Israel dan Fox News mengatakan tidak ada indikasi sandera Hamas di Rumah Sakit Al-Shifa, meski IDF selama berminggu-minggu mengklaim ada sandera di sana.
Hamas Palestina vs Israel
Setelah meningkatnya kecaman global terhadap pemboman Israel di Jalur Gaza, Israel mencoba membuktikan klaim mereka tentang persembunyian Hamas di bawah fasilitas seperti rumah sakit.
Ketegangan di Jalur Gaza ini terjadi setelah Israel menanggapi serangan terbaru Hamas dalam Operasi Badai Al-Aqsa di Israel, yang menerobos perbatasan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.
Hamas menculik kurang lebih 240 orang di Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel.
Mereka juga meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel.
Sementara itu, serangan balasan Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 12.000 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Sabtu (18/11/2023), dikutip dari Al Jazeera.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.