Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Militer Israel Mulai Serang RS Al-Shifa: 2.500 Orang Terjebak, Anak-anak Teriak Ketakutan

Militer Israel mulai menyerang RS Al-Shifa yang mana berisi 2.500 orang di dalamnya. Anak-anak pun histeris dan ketakutan.

Editor: Daryono
AFP/-
Pasien dan pengungsi internal difoto di rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza pada 10 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. Pertempuran sengit terjadi di dekat rumah sakit Al-Shifa, dan Israel mengatakan pihaknya telah membunuh puluhan militan dan menghancurkan terowongan yang merupakan kunci kemampuan Hamas untuk berperang. Israel melancarkan serangan di Gaza setelah pejuang Hamas menyerbu perbatasan yang dijaga ketat militer pada tanggal 7 Oktober, menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera sekitar 240 orang. Militer Israel mulai menyerang RS Al-Shifa yang mana berisi 2.500 orang di dalamnya. Anak-anak pun histeris dan ketakutan. (Photo by AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel telah menyerang gedung utama RS Al-Shifa yang berada di Gaza, Rabu (15/11/2023).

Dikutip dari Aljazeera, tank dan senjata berat militer Israel berhasil masuk ke kawasan RS Al-Shifa.

Lantas, tentara Israel pun masuk ke dalam gedung utama RS Al-Shifa seperti ruang IGD, ruang operasi, dan ruang bersalin.

Mereka menginterograsi dokter dan staf medis satu persatu.

Sementara berdasarkan informasi terakhir dari Kementerian Kesehatan Gaza, ada sekitar 2.500 orang di dalam RS Al-Shifa.

Mereka termasuk staf medis, 600 pasien luka-luka, dan 36 bayi yang baru lahir.

Baca juga: IDF Geledah Ruang Bawah Tanah RS Al-Shifa, Dr Munir al-Bursh: Tidak Ada Peluru yang Ditembakkan

Selain itu, ada beberapa pengungsi yang turut berada di RS Al-Shifa.

Direktur Rumah Sakit di Gaza, Mohammed Zaqout pun mengungkapkan bahwa semua pasien termasuk anak-anak ketakutan ketika pasukan Israel merangsek masuk ke dalam RS Al-Shifa.

"Mereka ketakutan. Ini merupakan situasi yang menakutkan. Kita tidak dapat melakukan apapun untuk pasien dan hanya mampu berdoa," katanya.

Sedangkan salah satu dokter di RS Al-Shifa, Munir Al-Barsh mengaku sempat merekam pembicaraan antara dirinya dengan tentara Israel yang sudah masuk ke dalam gedung.

Dia mengatakan kepada tentara Israel bahwa apa yang dilakukan dengan masuk ke RS Al-Shifa membuat orang-orang ketakutan.

"Anda (tentara Israel) berada di dalam rumah sakit justru akan menciptakan ketakutan masal di antara pasien di sini," katanya.

Munir menjelaskan seluruh lantai di RS Al-Shifa telah penuh dengan pasien hingga pengungsi.

Baca juga: Pasien di Area RS Al-Shifa Gaza Disebut Ditembaki Sniper, Ambulans Turut Diserang

Pernyataannya ini sekaligus menepis tudingan militer Israel bahwa RS Al-Shifa menjadi markas organisasi militan Palestina, Hamas.

"Semua lantai rumah sakit penuh dengan orang dari lantai satu hingga enam. Anda (pasukan Israel) terus mengatakan jika ini akan menimbulkan masalah bagi Anda."

"Kalau mau masuk dan lihat sendiri, rumah sakitnya penuh orang. Unit penerimaan dan operasi penuh dengan pengungsi. Unit dialisis penuh dengan orang hingga (ruang) persalinan, radiologi, dan administrasi penuh."

"Di unit luka bakar, di sisi kanan rumah sakit, penuh dengan pasien dan juga pengungsi," kata Munir ke tentara Israel dalam rekaman tersebut.

Pasien dan pengungsi internal difoto di rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza pada 10 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. Pertempuran sengit terjadi di dekat rumah sakit Al-Shifa, dan Israel mengatakan pihaknya telah membunuh puluhan militan dan menghancurkan terowongan yang merupakan kunci kemampuan Hamas untuk berperang. Israel melancarkan serangan di Gaza setelah pejuang Hamas menyerbu perbatasan yang dijaga ketat militer pada tanggal 7 Oktober, menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera sekitar 240 orang. (Photo by AFP)
Pasien dan pengungsi internal difoto di rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza pada 10 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. Pertempuran sengit terjadi di dekat rumah sakit Al-Shifa, dan Israel mengatakan pihaknya telah membunuh puluhan militan dan menghancurkan terowongan yang merupakan kunci kemampuan Hamas untuk berperang. Israel melancarkan serangan di Gaza setelah pejuang Hamas menyerbu perbatasan yang dijaga ketat militer pada tanggal 7 Oktober, menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera sekitar 240 orang. (Photo by AFP) (AFP/-)

Sementara, berdasarkan laporan jurnalis Aljazeera di RS Al-Shifa, tidak ada perlawanan yang dilakukan orang-orang yang berada di dalam gedung.

"Pasukan Israel mencoba untuk membunuh siapapun yang mencoba masuk. Tidak ada yang bisa melakukan apa-apa."

"Orang-orang tidak memiliki daya melawan mereka," kata jurnalis Aljazeera tersebut.

Baca juga: Mayat Berserakan di Halaman, Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza Terpaksa Kuburkan 179 Pasien Secara Massal

Selain itu, tudingan adanya terowongan di bawah gedung RS Al-Shifa juga tidak terbukti adanya.

"Beberapa laporan dari reporter Amerika Serikat mengungkapkan adanya terowongan di dalam rumah sakit. Itu tidak ada yang benar," katanya.

Diketahui, Israel menuding bahwa RS Al-Shifa dan beberapa rumah sakit lain di Gaza menjadi markas dari Hamas.

Hal tersebut disampaikan oleh juru bicara milier Israel, Daniel Hagari.

"Hamas beroperasi di bawah RS Al Shifa dan rumah sakit lain di Gaza," katanya.

Israel pun mengklaim memiliki bukti berupa foto, ilustrasi peta, dan rekaman suara bahwa rumah sakit di Gaza menjadi markas Hamas.

Israel mengklaim Hamas menggunakan rumah sakit untuk merencanaknan operasi dan menyembunyikan tentara.

Hamas, otoritas kesehatan, dan pejabat Rumah Sakit Al-Shifa membantah bahwa kelompok bersenjata bersembunyi di dalam atau di bawah kompleks rumah sakit tersebut.

Di sisi lain, militer Israel telah berulang kali memerintahkan untuk dilakukan evakuasi di rumah sakit tersebut, sehingga justru memicu kecaman dari kelompok kemanusiaan yang mengatakan fasilitas medis harus terhindar dari segala pertempuran.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved