Konflik Palestina Vs Israel
Malaysia Dukung Rencana Donald Trump untuk Gaza, Tuntut Implementasi Penuh
Malaysia juga menyebut rencana Trump sebagai langkah penting menuju penghentian segera genosida, kelaparan, dan kerusakan di Gaza
TRIBUNNEWS.COM - Malaysia memuji langkah yang diupayakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam menghentikan perang Israel di Gaza melalui rencana komprehensif dalam pernyataan resmi mereka, pada Selasa (30/9/2025).
Melalui pernyataan tersebut, Malaysia juga menyampaikan harapan agar rencana tersebut dapat sepenuhnya dilaksanakan.
Pernyataan ini sendiri diutarakan oleh Kementerian Luar Negeri Malaysia yang menyebut rencana yang disampaikan Trump adalah hal yang telah lama ditunggu oleh komunitas internasional.
Dikutip dari Bernama, Kemenlu Malaysia juga menyebut rencana Trump sebagai langkah penting menuju penghentian segera genosida, kelaparan, dan kerusakan di Gaza.
"Malaysia berharap rencana ini dapat dilaksanakan secara tulus, sehingga memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa hambatan, penarikan pasukan Israel, pemulangan pengungsi dan pengungsi Palestina, serta rekonstruksi Gaza," bunyi pernyataan tersebut.
Kemenlu Malaysia juga menegaskan bahwa pelaksanaan rencana tersebut harus konsisten dengan hukum internasional.
Selain itu, rencana yang ada juga harus selaras dengan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan resolusi terkait.
Melalui komitmen tersebut, rencana Trump ini sekaligus memastikan perlindungan bagi warga Palestina serta menyelesaikan isu keadilan dan akuntabilitas.
"Langkah-langkah ini sangat penting untuk mewujudkan perdamaian, keamanan, dan stabilitas yang adil serta berkelanjutan bagi seluruh pihak di kawasan tersebut," demikian pernyataan tersebut.
Kemenlu Malaysia juga mengaku Negeri Jiran siap bekerja sama dengan Amerika Serikat dan anggota komunitas internasional lainnya guna mewujudkan perdamaian di Gaza.
Perdamaian di Gaza ini termasuk dengan integrasi wilayah Gaza dan Tepi Barat, serta pembentukan Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat berdasarkan perbatasan sebelum tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Baca juga: Bukan Tawaran, Trump Ultimatum Hamas untuk Tanggapi Rencananya soal Gaza, Beri Waktu 3-4 Hari
Sebelumnya pada Senin (29/9/2025), Trump mengumumkan rencana 20 poin untuk mengakhiri perang Israel di Jalur Gaza yang terkepung.
Rencana tersebut mencakup pembebasan sandera Israel sebagai imbalan sejumlah tahanan Palestina, pelucutan senjata total Hamas, serta pembentukan komite teknokratis dan politis Palestina untuk mengelola wilayah tersebut, menurut laporan Anadolu Ajansı.
Pertemuan dengan Trump Jadi Kunci
Guna mewujudkan rencana perdamaian di Palestina tersebut, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyatakan bahwa pertemuan mendatang dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan menjadi momentum penting.
Ditemui secara terpisah, Anwar menilai pertemuannya dengan Trump akan menjadi platform utama untuk mempertahankan dialog sebagai saluran penting dalam mempromosikan perdamaian serta memperluas akses bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.