Konflik Palestina Vs Israel
Benarkah Starbucks Dukung dan Sokong Israel? Simak Sejarahnya, Kini Miliki CEO Keturunan India
Inilah sejarah berdirinya perusahaan kopi internasional Starbucks. Di mana tengah terseret isu boykot dan dihubungkan dengan Israel.
Tidak. Ini sama sekali tidak benar.
- Benarkah Starbucks menutup tokonya di Israel karena alasan politik?
Tidak. Kita tidak mengambil keputusan bisnis berdasarkan isu politik. Kami memutuskan untuk membubarkan kemitraan kami di Israel pada tahun 2003 karena tantangan operasional yang kami alami di pasar tersebut. Setelah berdiskusi selama berbulan-bulan dengan mitra kami, kami sampai pada keputusan damai ini. Meskipun ini merupakan keputusan yang sulit bagi kedua perusahaan, kami yakin ini tetap merupakan keputusan yang tepat bagi bisnis kami.
Cuitan soal Dukung Palestina Dihapus
Di sisi lain, pihak manajemen Starbucks sempat menggugat serikat pekerjanya, Starbucks Workers United, pada awal Oktober 2023 lalu.
Gugatan tersebut muncul setelah organisasi tersebut menyatakan solidaritas terhadap warga Palestina lewat cuitan di media sosial X.
Namun, pernyataan solidaritas dari Starbucks Workers United itu telah dihapus.
Dalam keterangannya, pihak Starbucks menganggap Starbucks Workers United telah sembrono dalam bersikap usai mengunggah dukungan terhadap Palestina.
Baca juga: Ikuti Jejak McDonalds dan Starbucks, Dominos Pizza Tutup 142 Gerai di Rusia
Perusahaan tersebut pun menuliskan keterangan lewat lama one.starbucks:
"Tindakan yang diambil oleh serikat pekerja tidak ada hubungannya dengan keterwakilan minoritas mitra."
"Kenyataannya, pernyataan-pernyataan mereka yang terus-menerus telah menyebabkan mitra-mitra Starbucks, termasuk beberapa yang mereka wakili, diancam dan menjadi sasaran pesan-pesan gamblang."
"Perilaku sembrono dan tercela tersebut harus diatasi melalui sudut pandang keselamatan mitra kami dan kejelasan publik mengenai posisi resmi Starbucks, yang mengutuk kekerasan di wilayah tersebut. Posisi ini terlepas dari komitmen berkelanjutan kami terhadap perundingan dengan itikad baik yang telah kami tegaskan melalui ratusan permintaan dan pengajuan praktik ketenagakerjaan yang tidak adil."
Tulis Keprihatinan pada Korban Konflik Israel Vs Palestina
Dalam pernyataan terpisah, Starbucks menegaskan bahwa pihaknya mengutuk tindakan terorisme, kebencian, dan kekerasan.
“Sebagai tim kepemimpinan, kami ingin sekali lagi menyampaikan simpati terdalam kami kepada mereka yang terbunuh, terluka, terlantar, dan terkena dampak akibat aksi teror keji, meningkatnya kekerasan dan kebencian terhadap orang-orang tak berdosa di Israel dan Gaza minggu ini. Starbucks dengan tegas mengutuk tindakan kebencian, terorisme, dan kekerasan," tulis Sara Kelly, evp dan chief partner officer Starbucks.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Kompas.com/Retia Kartika Dewi)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.