Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Minta Warga Gaza Tak Ikuti Perintah Israel untuk Mengungsi ke Selatan

Hamas meminta warga Gaza utara tidak mengikuti perintah Israel untuk mengungsi ke selatan. Israel memberi waktu selama 24 jam untuk kosongkan Gaza.

MAHMUD HAMS / AFP
Warga Palestina yang membawa barang-barang mereka melarikan diri ke daerah yang lebih aman di Kota Gaza setelah serangan udara Israel, pada 13 Oktober 2023. Israel menyerukan relokasi segera bagi 1,1 juta orang di Gaza di tengah pemboman besar-besaran sebagai pembalasan atas serangan Hamas, dengan peringatan PBB tentang konsekuensi yang “menghancurkan”. 

TRIBUNNEWS.COM - Hamas mengatakan kepada warga Palestina yang tinggal di Gaza utara untuk tidak mengikuti perintah Israel untuk mengungsi ke selatan.

Hamas mendesak warga Palestina di Gaza untuk tidak terpengaruh oleh pernyataan itu.

"Pendudukan (Israel) berusaha menyebarkan dan mengedarkan propaganda palsu melalui berbagai cara, yang bertujuan untuk menciptakan kebingungan di antara warga negara dan merusak stabilitas internal kami," kata Hamas, dalam pernyataannya, Jumat (13/10/2023), dikutip dari AP News.

Sebelumnya, militer Israel mengeluarkan perintah kepada warga sipil di Gaza utara untuk meninggalkan rumah mereka dan melarikan diri dari ke selatan pada Kamis (12/10/2023) malam.

Mereka diberikan waktu selama 24 jam untuk meninggalkan Gaza utara.

Israel mengatakan akan melakukan operasi militer besar-besaran di Gaza utara dalam beberapa hari mendatang.

Baca juga: Kemlu RI: 231 WNI yang Wisata Religi di Israel Sudah Kembali di Indonesia

Militer Israel menambahkan, warga sipil Gaza hanya dapat kembali ke rumah mereka setelah ada pengumuman yang mengizinkan mereka untuk kembali ke sana.

Warga sipil juga dilarang mendekati wilayah yang dipagari oleh Israel.

Sementara itu, Omar Shakir, Direktur Israel dan Palestina di Human Rights Watch, memperingatkan tindakan Israel yang meminta 1,1 juta warga Palestina meninggalkan Gaza utara adalah representasi perpindahan massal yang belum terjadi selama beberapa dekade terakhir.

“Ini sama saja dengan membuat lebih dari 1 juta warga Palestina mengungsi dalam skala yang belum pernah kita lihat sejak Nakba,” kata Omar Shakir dalam sebuah postingan di media sosial.

Nakba mengacu pada pengusiran paksa lebih dari 700.000 warga Palestina menjelang berdirinya negara Israel.

“Komunitas internasional harus bertindak untuk mencegah bencana ini. Sejarah tidak akan berbaik hati kepada mereka yang tetap diam,” lanjutnya, dikutip dari The Guardian.

PBB Minta Israel Cabut Ultimatum di Gaza

Orang-orang menunggu di kantong jenazah di luar kamar mayat di rumah sakit al-Shifa di Kota Gaza pada 12 Oktober 2023 ketika pertempuran sengit antara Israel dan gerakan Hamas berlanjut selama enam hari berturut-turut.
Orang-orang menunggu di kantong jenazah di luar kamar mayat di rumah sakit al-Shifa di Kota Gaza pada 12 Oktober 2023 ketika pertempuran sengit antara Israel dan gerakan Hamas berlanjut selama enam hari berturut-turut. (MAHMUD HAMS / AFP)

Baca juga: Perang Israel-Hamas Berlanjut, Mimpi Buruk bagi Warga Gaza

Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, mengatakan usulan Israel yang meminta warga sipil meninggalkan Gaza akan menyebabkan bencana kemanusiaan besar-besaran.

Ia menyerukan agar perintah tersebut dicabut.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved