Konflik Palestina Vs Israel
Di China, Media Sosial Dipenuhi Dukungan Buat Palestina dan Salahkan Amerika Serikat
Di Tiongkok, media sosial penuh dengan dukungan terhadap Palestina – dan menyalahkan Washington
Di China, Media Sosial Dipenuhi Dukungan Buat Palestina dan Salahkan Amerika Serikat
TRIBUNNEWS.COM - Pada Minggu (8/10/2023) malam, konsulat Israel di Guangzhou, China mengunggah unggahan media sosial kepada 264.000 followersnya.
Unggahan itu menggambarkan laporan tentang seorang wanita keturunan Tionghoa-Israel yang ditangkap oleh Hamas.
“Seorang gadis keturunan Tionghoa-Israel yang lahir di Beijing diculik oleh Hamas dan dibawa ke Jalur Gaza kemarin,” tulis konsulat di Weibo, Twitter versi Tiongkok.
Baca juga: 11 Foto Dramatis Serangan Operasi Badai Al-Aqsa Hamas, Penghinaan Bagi Intelijen Israel Mossad
Sebuah foto terlampir di postingan tersebut yang memperlihatkan seorang wanita dibawa pergi dengan sepeda motor.
Alih-alih mendapat simpati, ratusan komentar sinis justru menghujani unggahan tersebut.
"Jangan gunakan kata 'China'," satu pengguna Weibo mengancam.
Beberapa komentator membandingkan Israel dengan Jepang, negara yang sangat tidak disukai di Tiongkok karena rezimnya yang brutal pada Perang Dunia II.
Netizen lain bahkan secara berani menuduh Israel sebagai negara Nazi.
Pada banyak komentar, banyak netizen yang mengenang Du Zhaoyu, seorang letnan kolonel Tiongkok berusia 34 tahun yang terbunuh dalam serangan udara Israel tahun 2006 saat menjalankan misi penjaga perdamaian di Lebanon.
Secara resmi, Tiongkok menyerukan seruan 'menahan diri' ketika kelompok militan Hamas melancarkan serangan terbesarnya terhadap Israel dalam beberapa dekade, dan ketika Israel membalasnya dengan serangkaian serangan dan pengepungan terhadap Gaza.
Namun di Weibo, yang dilaporkan memiliki hampir 600 juta pengguna, gelombang antisemitisme dan kemarahan terhadap Israel justru muncul.
"Platform yang sangat dimoderasi ini jarang mencerminkan konsensus yang sebenarnya di Tiongkok, namun menawarkan gambaran sekilas tentang narasi dan sentimen yang dibiarkan berkembang dalam ruang pemikiran negara tersebut," tulis ulasan Insider.
Baca juga: Dua Penyebab Iron Dome Israel Dibobol Serangan Pejuang Hamas Palestina: Sistem Canggih Overload

Sentimen anti-Israel Merajalela di Weibo
Di tengah banyaknya postingan dan komentar yang mengejek, sebuah pesan yang sering di-repost mengisyaratkan alasan yang lebih dalam dari beberapa unggahan anti-Israel – yaitu menyalahkan Amerika Serikat.
"Secara emosional: simpati terhadap rakyat Palestina. Posisi: memahami Israel. Secara politik: tidak menyukai Amerika Serikat. Secara mendasar: merindukan perdamaian. Kesimpulan: menentang perang berarti menentang Amerika Serikat", bunyi pesan tersebut.
Konflik Palestina Vs Israel
KTT Darurat Arab-Islam di Doha: Seremoni Tanpa Taring |
---|
Netanyahu Gunakan Dalih Hubungan Hamas-Qatar untuk Bela Serangan Israel di Doha |
---|
Komisi PBB Sebut Israel Melakukan Genosida di Gaza, Apa Artinya? Ini 7 Hal yang Perlu Diketahui |
---|
PBB: Netanyahu Dalang Genosida di Gaza, Ribuan Warga Palestina Dibunuh dengan Sengaja |
---|
Diteriaki di Depan Rumahnya, Netanyahu Kabur, Keluarga Sandera Tuntut Jawaban |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.