Bukan di Ukraina, Kawasan Korea Diprediksi Jadi Lokasi yang Lebih Realistis Pecahnya Perang Nuklir
Shashank S Patel, analis geopolitik yang memantau tren di Asia Timur, berbagi pengamatannya mengenai potensi konflik nuklir di semenanjung Korea.
Sebaliknya, peningkatan ketegangan nuklir di semenanjung mengalami percepatan yang cepat dan signifikan.
Di sisi lain, Korea Selatan sangat bergantung pada aliansi teguhnya dengan Amerika Serikat.
Pada bulan April, negara tersebut menyatakan bahwa mereka tidak berniat menjalankan program senjata nuklir independen.
Komitmen ini merupakan bagian dari perjanjian yang disebut Deklarasi Washington, yang juga membentuk mekanisme konsultasi nuklir bilateral yang baru. Mekanisme ini mengambil inspirasi dari kerangka kerja yang dibangun pada era Perang Dingin AS-Eropa.
Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Amerika Serikat juga mengungkapkan niatnya untuk mengambil tindakan yang “lebih nyata” di Semenanjung Korea.
Langkah-langkah ini mencakup pengerahan rutin “aset strategis” AS, yang mencakup pesawat pengebom berat dan kapal induk, serta kehadiran rutin kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir AS.
Namun, skenario ini telah memicu tanggapan keras dari Korea Utara, memperingatkan AS agar tidak terlibat di wilayah tersebut dan menghubungkan peningkatan ketegangan di Semenanjung Korea dengan tindakan Amerika.
Tantang Embargo Dunia, Netanyahu Minta Rakyat Mandiri, Pede Bangun Israel Jadi Negara Swasembada |
![]() |
---|
Mesir Kerahkan Rudal HQ-9B China di Sinai, Tingkatkan Kekhawatiran Israel |
![]() |
---|
KTT Darurat Arab-Islam di Doha: Seremoni Tanpa Taring |
![]() |
---|
Komisi PBB Sebut Israel Melakukan Genosida di Gaza, Apa Artinya? Ini 7 Hal yang Perlu Diketahui |
![]() |
---|
Tengku Dewi Lakukan Oplas di Korea Selatan, Rela Rogoh Kocek Seharga Rumah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.