Konflik Rusia Vs Ukraina
Vladimir Putin Akhirnya Ungkap Motif Rusia Perangi Ukraina: Tuding Barat Biang Kerok Konflik
Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan konflik dan peperangan di Ukraina disebabkan oleh upaya Barat untuk mempertahankan hegemoni
Vladimir Putin Akhirnya Ungkap Motif Rusia Perangi Ukraina: Tuding Barat Biang Kerok Konflik
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin akhirnya mengungkapkan motif negaranya menginvasi Ukraina yang memicu peperangan kedua negara dengan melibatkan para negara sekutu masing-masing.
Motif Rusia memerangi Ukraina itu diungkapkan Vladimir Putin saat berpidato secara virtual melalui video pada pertemuan puncak para pemimpin negara-negara di KTT BRICS di Afrika Selatan, Rabu (23/8/2023).
Putin juga menyebut, konflik dan peperangan di Ukraina disebabkan oleh upaya Barat untuk mempertahankan hegemoni.
Baca juga: Taktik Ukraina Bikin Vladimir Putin Kaget: Tentara Diumpankan ke Ranjau Buat Dibombardir Artileri
Dia menjelaskan, para anggota BRICS menolak gagasan eksepsionalisme,
Eksepsionalisme adalah pandangan bahwa sebuah negara (atau masyarakat, lembaga, gerakan, atau era) bersifat "eksepsional" dan tidak perlu mematuhi peraturan atau prinsip umum.
Ujaran Vladimir Putin ini merujuk pada aksi-aksi Amerika Serikat yang kerap memamerkan kebijakan 'seenaknya' yang tidak bisa dilakukan negara lain, termasuk menjadi 'polisi dunia'.
"Upaya Barat untuk mempertahankan hegemoninya adalah penyebab utama konflik di Ukraina," klaim Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Kami menentang hegemoni apa pun, gagasan eksepsionalisme yang dipromosikan oleh beberapa negara, dan kebijakan neokolonialisme yang berasal dari klaim tersebut,” kata pemimpin Rusia tersebut pada hari Rabu
Kelompok BRICS, yang mencakup Brasil, Tiongkok, India, Rusia, dan Afrika Selatan, sangat percaya pada “pembentukan tatanan dunia multipolar, yang benar-benar adil dan berdasarkan hukum internasional,” kata Putin.
Menjelaskan asal muasal krisis dan konflik Rusia vs Ukraina, Putin menuduh negara-negara Barat memfasilitasi “kudeta anti-konstitusional” di Kiev pada tahun 2014.

"Setelah merebut kekuasaan, pemerintah baru Ukraina “meluncurkan perang” terhadap mereka yang menolak kudeta," kata Putin.
Atas hal itu, aksi militer Rusia ke Ukraina, kata Putin, hanya punya satu motif dan alasan.
“Tindakan kami di Ukraina hanya mempunyai satu motif: untuk mengakhiri perang yang dimulai oleh Barat dan negara-negara satelitnya di Ukraina terhadap orang-orang yang tinggal di Donbass,” tegas presiden.
Vladimir Putin juga menyampaikan rasa terima kasih Pemerintahannya kepada anggota BRICS, yang menurutnya berupaya menyelesaikan situasi ini “dengan cara yang adil melalui cara damai.”
Konflik Rusia Vs Ukraina
Jerman dan Swedia Kerahkan Jet Tempur Cegat Pesawat Pengintai IL-20M Rusia di Atas Laut Baltik |
---|
Moskow Diguyur Serangan Drone Besar-besaran Ukraina, Kilang Gazprom Kena Hantam 2 Kali dalam Sepekan |
---|
Kemenkeu Rusia Usulkan Kenaikan PPN Jadi 22 Persen untuk Danai Perang Ukraina |
---|
Trump Yakin Ukraina Bisa Rebut Kembali Semua Wilayah dari Rusia, Desak NATO Stop Impor Minyak |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.309, Zelensky: Putin sedang Tes Kelemahan NATO |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.