Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Melaju dengan Serangan Intensif, Ukraina Minta Warga Sipil Kupiansk Mengungsi

Desakan itu merujuk pada serangan tentara Rusia yang terus meningkatkan guna merebut wilayah yang pernah mereka duduki selama konflik.

State Emergency Service of Ukraine
Kondisi sebuah rumah tinggal di kota Kupiansk, wilayah Kharkiv, setelah pemboman Rusia. Tentara Ukraina meminta warga kota ini mengungsi mengingat potensi tentara Rusia mengambil alih kota tersebut, Jumat (11/8/2023). 

Rusia Melaju, Ukraina Desak Warga Sipil Kupiansk Mengungsi

TRIBUNNEWS.COM - Ukraina mendesak warga sipil di wilayah timur laut negara tersebut untuk mengungsi, Kamis (10/8/2023).

Desakan itu merujuk pada serangan tentara Rusia yang terus meningkatkan guna merebut wilayah yang pernah mereka duduki selama konflik.

Wilayah yang dimaksud tersebut adalah Kupiansk dan daerah sekitarnya di wilayah Kharkiv Ukraina yang menjadi garis depan pertempuran

Wilayah ini dibebaskan oleh pasukan Kyiv September lalu, tetapi Moskow sejak itu kembali mendorong serangan intens ke wilayah tersebut.

Baca juga: Strom-Z, Unit Tempur Tentara Rusia Berisi Narapidana Bikin Gentar Jenderal Ukraina

"Mengingat situasi keamanan yang sulit dan meningkatnya jumlah penembakan oleh pasukan teroris Rusia di komunitas Kupiansk, Anda memiliki kesempatan untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata perwakilan pemerintah kota

Disebutkan ada sebanyak 37 permukiman yang terjepit di antara kota dan garis serang tentara Rusia.

Militer Ukraina menyarankan penduduk mengungsi ke Kharkiv, sekitar 56 mil (90 kilometer) barat, di mana mereka akan memiliki pilihan untuk pindah ke daerah yang lebih aman.

Militer Ukraina mendesak anak-anak, orang tua dan orang sakit untuk pergi.

"Jangan abaikan keselamatan Anda dan keselamatan orang yang Anda cintai," katanya.

Peringatan itu muncul saat Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan tentaranya telah "memperbaiki posisi mereka" di sepanjang garis depan dekat kota.

Militer Rusia juga melaporkan kemajuan pergerakan pasukan awal pekan ini.

"Dalam operasi ofensif di dekat Kupiansk, tim penyerang dari kelompok tempur Barat meningkatkan posisi mereka di sepanjang tepi depan garis depan," kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Seorang tentara Rusia berpatroli di daerah pemukiman yang hancur di Severodonetsk, Ukraina, pada 12 Juli 2022. Pasukan Rusia yang bertempur di Ukraina telah merekam seruan video yang menuduh seorang gubernur daerah mencuri gaji mereka.
Seorang tentara Rusia berpatroli di daerah pemukiman yang hancur di Severodonetsk, Ukraina, pada 12 Juli 2022. Pasukan Rusia yang bertempur di Ukraina telah merekam seruan video yang menuduh seorang gubernur daerah mencuri gaji mereka. (OLGA MALTSEVA/AFP/GETTY IMAGES)

Situasi Kian Berbahaya

Dalam pergerakannya, pasukan Rusia dilaporkan memborbardir daerah sasarannya.

"Sepertinya Rusia sedang menghapus tempat di daerah Kupiansk," kata Rostyslav Melnykiv, profesor di universitas lokal di Kharkiv.

"Orang-orang dalam bahaya kehilangan nyawa, bukan hanya rumah mereka," katanya kepada AFP.

Seorang penduduk di kota kecil Kivsharivka di luar Kupiansk mengatakan dia bersiap untuk mengungsi bersama anak-anaknya, sementara suaminya menolak pergi untuk merawat ibunya yang sudah lanjut usia.

"Sulit untuk meninggalkan mereka," kata Anna Koresh, 36, kepada AFP melalui telepon.

"Tapi karena semakin berbahaya, penting untuk membawa anak-anak ke tempat yang aman."

Ukraina meluncurkan serangan balasan pada bulan Juni setelah mengumpulkan pasokan bantuan senjata dari sekutu Barat mereka.

Tetapi telah mengakui pertempuran yang sulit selama sekitar satu setengah bulan, Ukraina dilaporkan hanya sedikit membuat kemajuan.

Moskow mengatakan Kamis pagi pihaknya menjatuhkan 11 drone Ukraina mendekati semenanjung Krimea dan dua menuju Moskow, dalam gelombang serangan terbaru yang menargetkan Rusia dan wilayah yang dikuasai Rusia.

"Akibat serangan teroris yang digagalkan, tidak ada korban atau kerusakan," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan di Telegram.

DIHANTAM DUA KALI - Kondisi sebuah gedung perkantoran di Moskow, Rusia pasca-serangan drone dari Ukraina, Selasa (1/8/2023). Gedung di sebuah blok perkantoran di distrik bisnis utama ibu kota Rusia itu diserang untuk kedua kalinya dalam beberapa hari, Selasa.
DIHANTAM DUA KALI - Kondisi sebuah gedung perkantoran di Moskow, Rusia pasca-serangan drone dari Ukraina, Selasa (1/8/2023). Gedung di sebuah blok perkantoran di distrik bisnis utama ibu kota Rusia itu diserang untuk kedua kalinya dalam beberapa hari, Selasa. (Moskva News Agency)

Moskow Diserang Gelombang Drone

Ibu Kota Rusia, Moskow pada bulan-bulan awal perang cenderung aman dari serangan Ukraina.

Tetapi jumlah serangan pesawat tak berawak di ibu kota Rusia itu telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Sejumlah serangan menyasar kota itu beberapa kali dalam minggu ini.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan bulan lalu bahwa "perang" akan datang ke Rusia, dan bahwa "pusat simbolis dan pangkalan militer" negara itu akan menjadi sasaran.

Di sisi lain, Rusia juga membalas serangan-serangan itu dengan gempuran yang tidak kalah hebat, bahkan menyasar kantung-kantung penduduk sipil

"Dari garis depan, depot minyak di wilayah Rivne Ukraina hancur selama "serangan drone besar-besaran" pada hari Kamis," kata Gubernur Vitaliy Koval, menambahkan bahwa layanan darurat dan penyelidik berada di tempat kejadian.

Serangan itu terjadi satu hari setelah serangan Rusia di kota selatan Ukraina Zaporizhzhia menewaskan dua orang, kata para pejabat.

Zaporizhzhia, kota penting yang strategis di Sungai Dnipro, terletak sekitar 44 kilometer (27 mil) dari garis depan.

Presiden Ukraina, volodymyr Zelensky memposting video di media sosial yang menunjukkan gereja yang rusak sebagian, dengan asap mengepul dari api yang membakar di halaman.

Yuriy Malashko, kepala wilayah Zaporizhzhia, mengatakan Rusia telah menyerang "gereja dan gerai ritel" di distrik kota Shevchenkivskyi.

Nadiya, seorang warga Zaporizhzhia berusia 71 tahun, mengatakan kepada AFP pada hari Kamis bahwa dia baru saja pergi tidur ketika serangan itu terjadi.

"Saya berbaring di tempat tidur - di tepi tempat tidur saya - dan pada saat yang sama, terdengar 'ledakan'. Ada asap hitam. Kaca beterbangan ke mana-mana. Saya mulai berteriak," kenangnya.

(oln/TMT/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved