Senin, 6 Oktober 2025

Masih Dendam, Kemlu China: Kami Tak Akan Lupakan Tindakan Barbar NATO di Yugoslavia

China mengutuk keras NATO karena menciptakan konflik sambil berpura-pura sebagai aliansi pertahanan.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
fmprc.gov.cn
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin 

Namun AS mengklaim telah menyerang kedutaan itu secara tidak sengaja, menggunakan 'peta lama' ibu kota Serbia.

Target sebenarnya, kata AS, adalah badan pemerintah Yugoslavia untuk pengadaan militer yang jaraknya hampir 500 meter atau 1640 kaki.

Serangan dilakukan oleh pembom siluman B-2, menggunakan bom JDAM yang akurat dalam jarak 14 meter atau 46 kaki dari sasaran.

Baca juga: Rusia: Laut Hitam Tak Akan Pernah Jadi Milik NATO

"Itu adalah misi pertama dan satu-satunya selama kampanye 78 hari yang telah direncanakan oleh CIA," kata Direktur CIA George Tenet yang kemudian bersaksi di depan Kongres AS.

Satu agen CIA dilaporkan dipecat dan enam ditegur atas insiden tersebut. Sementara itu Presiden AS saat itu, Bill Clinton menawarkan permintaan maaf publik.

AS kemudian membayar kompensasi sebesar 28 juta dolar AS kepada pemerintah China dan 4,5 juta dolar AS kepada keluarga para korban.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved